Beranda » Ahlulbait » Seri Kebohongan Ibnu Taymiah (6): Ibnu Taymiah Mengkufuri Surah Ad-Dahr Turun Untuk Ahlulbait Nabi as.

Seri Kebohongan Ibnu Taymiah (6): Ibnu Taymiah Mengkufuri Surah Ad-Dahr Turun Untuk Ahlulbait Nabi as.

Seri Kebohongan Ibnu Taymiah (6)

(“Tulisan dibawah ini kami lengkapi dengan bukti scan dari kitab “Minhajus-Snnah” karya Ibnu Taymiah terbitan Saudi Arabia yang di Tahqiq oleh Dr. Muhammad Rasyad Salim”_pen)

Jika Anda bertanya, apa sebenarnya yang paling istimewa dari Syeikhul Islam-nya kaum Wahabi Salafi? Maka jawabnya tegas: Keberaniannya dalam mendustakan dan mengkufuri berbagai nash keutamaan Ahlulbait suci Nabi, utamanya Imam Ali as.  setiap berhadapan dengan keutamaan Imam Ali as., Ibnu Taymiah seakan dibisiki qarin/perewangnya[1] untuk bersegera mengkufurinya dengan alasan apapun, betapa pun alasan itu terlihat dungu dan membuktikan kemunafikan!

Puluhan bahkan mungkin ratusan contoh dapat disajikan sebagai bukti keangkuhannya terhadap kebenaran Allah SWT dan Rasul-Nya…

Dalam kesempatan ini saya mengajak Anda menyimak satu bukti tambahan atas hal itu.

Surah ad-Dahr yang juga dikenal dengan nama surah al-Insân dengan nomer urut dalam mush-haf ke 76 telah ditegaskan dalam berbagai riwayat shahihah bahwa ia turun  sekaitan dengan sedekah yang diberikan Ahlulbait as. kepada seorang miskin, yatim dan tawanan perang secara berurutan dalam tiga hari setiap kali mereka (Ahlulbait as.) hendak menyantap hidangan berbuka puasa nadzar!

Allah SWT mengabadikan pristiwa agung itu dengan menurunkan sebuah surah lengkap yang mengisahkannya dan sekaligus menjelaskan maqam agung yang disandang Ahlulbait di sisi Allah… karena surah tersebut tidak turun untuk keluarga besar bani Umayyah; Abu Sufyan, Hindun, Mu’awiyah, Yazid, Marwan dan Hakam ayahnya, atau keluarga musuh-musuh Ahulbait lainnya… maka Ibnu Taymiah sangat keberatan terhadap “keberpihakan langit” terhadap keluarga Muhammad Saw. Karenanya, keutamaan ini harus segera ditentang! Dan kaum awam pun harus dibodohi agar tertipu dengan kepalsuannnya! … Untuk itu semua Ibnu Taymiah (juru bicara kaum munafikin pembenci keluarga suci Nabi Saw.) berkata:

Perhatikan Scan yang di blok warna kuning

.

.

.

.

.

.

.

Sisi Kedua:

إن هذا الحديث من الكذب الموضوع باتّفاق أهل المعرفة بالحديث، الذي هم أئمة هذا الشأن وحكّامه، وقول هؤلاء هو المنقول في هذا الباب، ولهذا لم يرو هذا الحديث في شيء من الكتب التي يرجع اليها في النقل، لا في الصحاح ولا في المساند ولا في الجوامع ولا السنن، ولا رواه المصنّفون في الفضائل، وإن كانوا قد يتسامحون في رواية أحاديث ضعيفة…

Sesungguhnya hadis ini (hadis yang menegaskan bahwa surah itu turun untuk Ahlulbait as. _pen) adalah kebohongan/kepalsuan berdasarkan kesepakatan para ulama ahli hadis. yang mana mereka adalah imam-imam dalam disiplin ilmu ini dan para hakimnya. Dan ucapannya mereka adalah yang dinukil dalam bab/hal ini. Karenanya hadis itu sama sekali tidak pernah diriwayatkan dalam satu kitab rujukan manapun, tidak dalam kitab-kitab hadis Shahih, Musnad-musnad, Jami’-jami’ maupun Sunan-sunan. Tidak juga pernah dirwayatkan oleh para penulis kitab-kitab Fadhâil.. kendati mereka itu biasanya mentolerir hadis-hadis dha’ifah/lemah….

(Minhaj As-Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Cet. Saudi Arabia, Jilid 7, hal. 177-178) -Lihat Scan Kitab di atas-

.

.

.

Sisi Ketiga:

.

إن الدلائل على كذب هذا كثيرة، منها: إن علياً إنما تزّوج فاطمة بالمدينة…

وسورة هل أتى مكيّة باتّفاق أهل التفسير والنقل، لم يقل أحد منهم إنها مدنيّة

.

“Bukti-bukti kepalsuan hadis itu banyak sekali, di antaranya; Ali baru menikah dengan Fatimah di kota Madinah…….

Dan Surah Hal Atâ adalah surah Makkiyah berdasarkan kesepakatan ahli tafsir dan hadis. Tidak seorang pun dari mereka mengatakan bahwa ia Madaniyah (turun setelah hijrah)!”

(Minhaj As-Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Cet. Saudi Arabia, Jilid 7, hal. 179) -Lihat Scan Kitab di atas-



Inilah yang dikatakan Ibnu Taymiah!

Sementara bukanlah hal sulit bagi seorang santri apalagi ulama untuk menemukan puluhan bukti bahwa surah ad-Dahr/Hal Atâ adalah berstatus Madaniyah bukan Makkiyah, apalagi menjadi kesepakatan para ulama bahwa ia Makkiyah! Tetapi Ibnu Tayimiah tidak pernah punya rasa malu untuk menisbatkan kepalsuan yang dibisikkan Qarin-nya itu kepada para ulama dan kesepakatan ulama!

Sebagai contoh perhatikan keterangan al Baghawi di bawah ini:

.

سورة الإنسان، مدنيّة، وهى إحدى وثلاثون آية

“Surah al-Insân adalah Madaniyyah. Ia berjumlah 31 ayat.” [2]

.

Keterangan serupa dapat Anda jumpai dalam tafsir Fathu al-Qadîr; asy Syaukâni – dan ia menegaskan bahwa pendapat itu adalah pendapat Jumhur ulama ahli tafsir-[3] dan Rûh al-Ma’âni; al Aluûsi, [4]

.

Surah Al Insân Turun Untuk Ahlulbait Nabi Saw.

Adapun bukti-bukti tekstual dari hadis/riwayat bahwa surah tersebut turun untuk mengabadikan amalan terpuji Ahlulbait as. adalah sangat banyak sekali. Para ulama, ahli tafsir, para muhaddis dan penulis kitab-kitab Fahdâil telah berlomba-lomba meriwayatkan dan menyebutkannya.

Ketika menyebut sejarah putri terkasih Nabi; Fatimah az Zahra as. (yang oleh Ibnu Taymiah tidak jarang dihina kemulaiannya)-, para ulama Ahlusunah juga tidak ketinggalan menyebutkan peristiwa tersebut dan hadis sekaitan turunnya surah itu! Bahkan mereka mensifatinya hadis tersebut sebagai hadis yang sangat masyhur.[5]

Saya hanya memngajak Anda –khususnya para santri dan ulama agar merujuk kitab-kitab di bawah ini untuk membutkikan betapa nyata kedunguan Ibnu Taymiah dan betapa dalam dendam dan kebenciannya terhadap leluarga suci Nabi Muhammad Saw. sehingga tanpa malu dan tanpa rasa takut sedikit pun akan siksa Allah SWT atas yang membenci Nabi dan keluarga sucinya dan mengkufuri keutamaan mereka!!…

Saya hanya meminta Anda merujuk kitab-kitab di wbawah ini:

  1. Tafsir al Wâhidi.
  2. Tafsir al Kasysyâf,; az Zamakhsyari.
  3. Tafsir Fakhru ar Râzi,15/244.
  4. Tafsir ad Durr al Mantsûr; as Suyuthi,6/485.
  5. Rûh al Ma’âni,15/174.
  6. Tafsir al Baidhâwi,2/552.
  7. tafsir an Nasafi,2/758.
  8. Tafsir an Nisaburi (dicetak dipinggir tafsir ath Thabari),12/112.
  9. Tafsir al Khâzin,4/378.
  10. Usdul Ghâbah; Ibnu al Atsîr,5/530.
  11. Al Ishâbah; Ibnu Hajar,8/281.
  12. Ar Riyâdh an Nadhirah; Muhibbuddîn ath Thabari, 2/180.
  13. Farâid as Simthain,2/53.
  14. Kifâyah ath Thalib; al Kunji:348.
  15. al Mustadrak’ al Hakim.
  16. Tadzkirah al Khawâsh:281.
  17. dll.


[1] Dalam Al Qur’an ayat 36 surah az Zukhruf [43] Allah berfirman:

وَ مَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطاناً فَهُوَ لَهُ قَرينٌ

“Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an) , Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”

Dan setan adalah sejelek-jelek qarin.. demikian dijelaskan Alah dalam firman-Nya:

وَ مَنْ يَكُنِ الشَّيْطانُ لَهُ قَريناً فَساءَ قَريناً

“Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk- buruknya.” (QS. An Nisâ’ [4];38)

[2] Ma’âlim at Tanzîl,5/495.

[3] 5/343.

[4] 29/150.

[5] Rûh al Ma’âni,29/159.


154 Komentar

  1. ajimumpung berkata:

    Saya sih tidak kaget dengan Ibnu Taimiyah… seakan dia itu diciptakan Allah untuk menabur kesesatan dan syubhat rakhishah!
    banyak memang sunnah yang ditolak Ibnu Taimiyah, lantara tidak cocok dengan nafsunya….
    mudah2an Allah menyelamatkan kita semua dari hawa nafsu menyesetkan….

    • anjahu firroyyan berkata:

      jangan asal njeblos aja belajar dulu

      • ajid berkata:

        Ya nafsunya dewek……..kue…………. Ulama kok dibilang mengikuti hawa nafsu……….. mungkin Ula Su’……… yang ikuti hawa nafu……….. berkat (nasi + ikan dll) yang dicari

    • ajid berkata:

      Ya tidak bakalan kaget…………………….blekooooook. wong ngajinya ngaji Yasin aja,.

    • wahyu0711 berkata:

      orang bodoh suka ngitik tanpa menganalisis

    • kancana berkata:

      ….saya prihatin dg ulasan2 seperti ini, karena sanggahan yg diberikan dipenuhi dg dendam, bs dibaca dari kalimat2nya. saya heran umat islam selalu berselisih faham dg bara kebencian. tidaklah kita kita lihat bgm imam para madzhab selalu santun dan saling menghargai dalam perbedaan. sayang kita tidak hidup sezaman dg beliau2. lantas kita hanya menukil dan mebaca sekilas2 atau dpt info sepotong2, dg berani menghujjat penuh kebencian. ciri orang saleh dlm mengkritisi tulisan, pemahaman orang lain sangat berbeda, penuh kesantunan, rendah hati dll.

    • zo maono berkata:

      syi’ah anjing sesat

      • Untung berkata:

        Zo, Perlu Anda Ketahui smua kita bs diblang syiah, anda syiah taimiyah, dan taimiyah syiah sufyani, pembela abu sufyan, muawiyah, yazid cs, musuh Nabi saw

    • Lapokki berkata:

      kerendahan ilmu aqidah membuat kita terlalu cepat menvonis ulama besar. Semoga Allah SWT mengampuni anda.

  2. faiq berkata:

    Bismillah, buktikan kalo blog-mu di atas kebenaran dan blog sesat! Silakan klik ini. Link

  3. aqilbaligh berkata:

    Buat akhi: SULAIFI
    KOMENTAR
    Ajib, kenapa ya setiap Salafi/Wahabi kok bahasanya tidak ada yang santun???? mas yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat bukan cuma akidah anda semata, tapi juga mulut anda….
    Jika pembelaan anda berbobot mengapa anda memakai kata-kata yang tidak mencerminkan orang berilmu?!
    akhi sulaifi, kata-kata anda seperti di antaranya:”Dan jangan ditoleh dan dianggap kritikan dari si tolol pemilik blog: INILAH IBNU TAYMIAH. Karena kritikannya hanyalah di atas kebodohan dan hawa nafsu.” hanya akan mebuktikan ketidak ilmiahan sanggahan anda….
    Akhi, apakah bukti yang diajukan saudara pengelolah bloh inilah ibnutaymiah, di bawah ini bukan termasuk bukti?:

    “Global permasalahan ini: seluruh yang dinukil dari kalangan kaum Anshar dari bani Abdi Manaf bahwa mereka itu meminta agar selain Abu Bakar diangkat sebagai Khalufah tidaklah mereka itu menyebut Hujjah Syar’iyah, tidak pula menyebutkan bahwa selain Abu Bakar itu lebih berhak atasnya dan lebih utama. Akan tetapi ucapannya itu hanya muncul dari kecintaan kepada suku dan kabilahnya, dan adanya keinginan agar imamah/khilafah itu berada di tangan kabilahnya.

    Dan seperti dimaklumi bahwa seperti itu bukanlah termasuk dalil syar’i dan jalan agama dan tidak pula termasuk yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya agar diikuti kaum Mukminin. Akan tetapi ia adalah Syu’bah/sempalan mental jahiliyah dan sejenis fanatisme terhadap nasab dan suku. Dan hal ini termasuk yang Allah utus (Nabi) Muhammad untuk meninggalkan dan membatalkannya.”
    (Minhajus Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Jilid 1, hal 520)
    apakah bukrti di atas tergolong hawa nasfu dan kebodohan???
    akhi sulaifi…. saya yakin orang berakal dan berbudi luhur pasti akan jijik membaca tulisan anda, sebab kata-kata keji seperti:
    *) si tolol pemilik blog: INILAH IBNU TAYMIAH.
    *) Untuk diketahui oleh pemilik blog jahil si tolol *) pemilik blog: INILAH IBNU TAYMIAH.
    *) blog ini bisa jadi blog orang bodoh atau dungu atau blog pengekor hawa nafsu.
    *)dan yang aneh kebohongan tersebut ditelan mentah-mentah oleh pemilik blog: INILAH IBNU TAYMIAH seperti menelan kotoran orang gila. Wal iyadlu billah.
    *) Dll
    Semua itu hanya bukti kegagalan anda (pengelolah blog:http://sulaifi.wordpress.com/ dan juga kegagalan salafi dan wahabi pembela Ibnu Taimyah lainnya.
    Semoga anda jujr mau memuat komentar saya..
    yang pasti komentar ini juga akan saya layangkan ke blog musuh anda:https://ibnutaymiah.wordpress.com
    wassalam

    • hasimoto berkata:

      kalo gue sih ikut imam Ali, Imam Hasan, dan Imam2 yg lain, wong mereka setia pada Khalifah Abubakar, Umar dan Usman, dan seandainya tertulis dlm syariah atau pesan Nabi SAW akan hak kepemimpinan pada Imam Ali bin Abithalib ,knapa Imam Ali yg sangat berani itu diam saja ? tentu sangat tidak masuk akal.
      bahkan Imam ALI TELAH MENGAWINKAN anaknya dengan Umar Ibn Khattab yg mulia.dan Imam Husein menamakan anak anak nya dg nama Abubakar, Umar sebagai bantahan atas klaim perampasan hak Khilafah oleh Sahabat2 Rasul yg mulia seperti yg dituduhkan moyang moyang syiah yg mmg tujuanya merusak ketahanan Islam yg menggentarkan bumi pada saat itu.
      mari kita contoh Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husein merek lebih berani, lebih amanah, lebih suci, lebih berilmu yg keilmuannya dan keberaniannya bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan Ulama- ulama syiah dari dahulu maupun saat ini.

      • Budi berkata:

        maaf mas, yuk kita berpikir jernih dengan menganalisa buku-buku yang lebih objektif. dengan logika dan ilmu insya allah kita menemukan kebenaran. jangan menghujat tapi buktikan dengan dalil dalil yang kuat. mungkin saya lebih awan dari sampeyan tapi banyak sekali kita temukan baik hukum fikih dan lain lain dari saudara kita yang mengaku bermazhab sunnah wal jamaah itu tidak masuk akal dan bahkan membingunkan sebagai referensi buku saya kasih satu judul buku ……Mazhab pencinta keluarga RASULULLAH KAJIAN ALQURAN DAN SUNNAH…………………….semoga sampeyan di beri hidayah oleh ALLAH SWT.

    • buyungmei berkata:

      Maaf mas .kalau anda ingin memang ingin ilmiah mestinya anda berfikir terlebih dahulu sebelum memaparkan di blog anda sebelum dihujat dan dianggap bodoh oleh orang lain , karena kaidah ilmiah yang anda utarakan sama sekali kekanak kankan dan menunjukan ketidak telitian anda sehingga orang yang membaca tulisan anda panas , itu wajar maka jangan juga disalahkan orang yang mehujat anda , yang tidak teliti itu anda sendiri .Kesan saya baca dari tulisan anda adalah cuma menonjolkan kepentingan syiah anda tampa membaca hujah ibnu taimiyah yang mendhoifkan hadis tersebut .wahhhh sayang tidak bermutu dijadikan forum beragumentasi.

    • abu al-hasan berkata:

      Apa kita tidak sadar, sebenarnya syaiyhan la’natullahu alaih tertawa & teresak-essak karena telah berhasil mencarut-marutkan kaum muslimin (yg menolak mengekor padanya).
      coba kita evaluasi kembali, meminta taifik dan hidayah dari Robbina ta’ala. mari kita lapangkan dada kita sejenak untuk saling mendengar dan menerima pernyataan saudara kita. jangan dulu mencela…. wa na’udzubillahi minasyaithon nirrojim

    • abdulloh berkata:

      Umat Islam bisa terpecah hanya karena fantik terhadap Golongan A atau B tanpa menelaah secara ilmiah dan autentik dasar-dasarnya.

  4. ahmed berkata:

    Orang lebih senang untuk menilai orang lain..daripada jujur pada diri sendiri..dari sekian banyak komentar negatif dari pemilik blog ini..orang dapat menilai..ternyata ilmu yang dimilikinya tidak mampu untuk menghiasi dinya sebagai seorang yang alim…

  5. Ahmad berkata:

    artikel yg bagus ….
    hendaknya bagi para pecinta ibn taimiyah berdiskusi dgn cara yg baik kalau link ini sesat …

    • Abu Syifa berkata:

      Bagus gundul mu blekoook….,kelihatan jahil bin belegugnya tidak konsistennya penulis,dlm tulisan lain dia menolak Alloh bersemayam di atas arsy/langit, tapi pd tulisan diatas sbb ” maka Ibnu Taymiah sangat keberatan terhadap “keberpihakan langit” terhadap keluarga Muhammad Saw”….maksud nya apa “keberpihakan langit ” klw bukan Alloh……?

  6. Fakeh Khalifah Saka berkata:

    KAJIAN SEMASA MENGENAI PERKEMBANGAN WAHABBI DI MALAYSIA, sila google tajuk-tajuk seperti di bawah ini:-

    (a) http://www.mediafire.com/?ne2dmyeinzo
    (b) Jaringan Wahabbi Sdn Bhd
    (c) Jom Kenali Dr Maza & Co
    (d) Ahlul Bait Yang Dicerca
    (e) Tok Ayah Zid Kedai Lalat
    (f) Kuasa Tiang Kepada Cita-cita
    (g) 40 Mutiara Hikmat Serambi Mekah

  7. turundarilangit13 berkata:

    tadinya saya sempat tertarik melihat topik yg di bicarakan disini.. tapi akhirnya saya jadi kurang simpatik, saya khawatir etika debat saudara-saudara muslim kita yg lain hendaknya tidak seperti disini.. terimakasih, setidaknya ilmu saya sedikit bertambah disini.. saya tidak tertarik berkomentar tentang isi, kita adalah rahmatan lil ‘alamin.. allahuakbar!!

  8. isthasulpaherbal berkata:

    ya akhi, kalian menghina ulama ahlusunnah, pembela sunnah, ana telah membaca kitab ibnu taimiyah isinya, pembelaan terhadap sunnah dan kecintaannya terhadap ahlul bait. tidak seperti orang syi’ah yang yang menghujat dan menghina para sahabat nabi bahkan mengkafirkan seperti Umar, Abu Bakar Dan Utsman. dan juga menghina dan menghujat istri rasulullah yakni Aisya. mana bukti kalo ibnu taimiyah itu tidak cinta dengan ahlu bait. ini adalah kedustaan terhadap ibnu taimiyah. ibnu taimiyah itu bukan wahabi. karena syaikhul islam ibnu taimiyah tidak pernah ketemu dengan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab. Ketika Syaikh muhammad bin abdul wahab lahir. syaikhul islam ibnu taimiyah sudah meninggal. Justru Syaikh Muhammad Bin abdul Wahab banyak mempelajari kitab -kitab karangan Syaikhul Islami ibnu Taimiyah. berarti kalian yang berdusta. Bukan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

    • ajid berkata:

      betul,,,,,,,,,,,,,,,,,betul….betul…!!, aq stuju…….hidup Aqidah ahlus sunnah waljama’ah…al wahabiyah, al ibnu taimiyah…terus berjuang kebenaran Insya Allah ada dipuindak para ulama Salaf…

      • dedi berkata:

        Aqidah wahabiyah dan al ibnu taimiyah.jauh bertentangan dengan.ahlus sunnah waljama’ah .. insyaallah kalian tak akan masuk ke indonesia.. biarlah saudi aja yg memakainya.. walaupun kau kuasai setiap masjid2 di indonesia dan hidangan berbuka setiap ramadhon..insyaallah kalian tidak akan berkembang.. karena Allah tahu maksud kalian dan Allah selalu menjaga kemurnian agamanya..

      • nyantri berkata:

        propaganda wahabi sekarang adalah menyerang syiah. kalau sudah kuat, maka sunni juga diserang. hati2 terhadap wahabi si akidah sesat

  9. Javad Al-Kadzim berkata:

    Dasar Nashibi, udah diperlihatkan betapa bencinya Ibnu Taimiyah pada ahlul bayt terutama Imam Ali as masih dibelain mati-matian. Semoga kalian bersama orang yang anda cintai Ibnu Taimiyah dan Muawiyah yang tidak mungkin bersatu dengan Imam Ali as.

    • buyungmei berkata:

      Yang nashibi (kafir) ya anda sendiri ,sudah jelas pemahaman anda salah masih bela belain golongan sesat (syiah) . Ahlu sunah mengartikan Ahlu bait bukan cuma Khalifah Ali dan istri Fatimah saja tapi semua keluarga nabi dari istri lain juga ahlu bait .Kenapa ahlu bait cuma Ali Ra dan Fatmah saja ? .ini menunjukan kesesatan anda .

      Saya Menjawab:

      Akhi, apa yang Anda maksud dengan kata-kata Anda: Ahlu sunah mengartikan Ahlu bait bukan cuma Khalifah Ali dan istri Fatimah saja tapi semua keluarga nabi dari istri lain juga ahlu bait .?
      Apa bukti Anda?
      Lebih baik mengedepankan bukti dari pada mengedepankan emosi dan ashabiyyah/fanatik jahiliyah!

      • dufal78 berkata:

        Alhamdulillah,telah menjadi kesepakatan seluruh ulama,bahwa surat al-ahdzab :33 adalah menjadi bukti bahwa Ahlul Ba’it itu tidak terbatas pada keturunan Ali bin Abi thalib Ra saja.akan tetapi meliputi seluruh isteri-Isteri Nabi shallallahu alihi waslllam.silahkan buka Tafsir Ibnu Katsir,tafsir Ath-Thabari,Al Qurtubi dll ktika membedah(menjelaskan) ayat yang Mulia diatas ..Andai anda masih tetap ngeyel dengan hujjah yang telah diisyaratkan diatas,insyaAllah kami akan tunjukan lebih banyak lagi Hujjah yang banyak lagi kokoh sehingga dapat meluluhlantahkan seluruh argumentasi batil yang terlanjur anda bela..saya tunggu komentar anda.

        Kami:

        Alhamdulullah, kesepakatan yang anda katakan itu tidak pernah terjadi. sepertinya anda sedang salah! Justeru seluruh bukti shahih menegaskan bahwa ayat itu hanya untuk Ahlil Kisa’ dan bukan untuk Nisa’un Nabi/istri2 Nabi saw.
        Kami tunggu bukti-bukti anda di sini!

  10. dongdongdong berkata:

    Ass,,
    sudara’ ku,,
    sya bkan ahli ilmu, bkan jga ahli tafsir..
    sya sring brdialog dg orang” pngkut ajaran ibnu taimiyah, dan dlam suatu diskusi mreka menyebutkan bahwa Orang Tua Nabi Agung Muhammad SAW (Abdullah dan Siti Aminah) adalah calon penghuni neraka…

    Hal itu yang membuat saya menangis,,,
    knpa mreka smpai berani mengecap sperti itu,,
    tolong saudara2 ku yang berilmu kalau bicara dpkir trlbih dahulu…

    • buyungmei berkata:

      Yang menyatakan Orang tua nabi Muhammad di Neraka bukan Ibnu Taimiyah dan bukan pula umat muhammad tapi nabi muhammad sendiri di sesuai hadis nabi ,kita TIDAK ada yang berani menyatakan bahwa kedua nya di neraka kecuali nabi Muhammad sendiri yang menyebutkan di dalam hadisnya .

      Kami Menjawab:

      Sebelum memastikan dengan nada semberono seperti yang Anda katakan, pasti akan kelihatan arif jika Anda mengecek terlebih dahulu sejauh mana hadis/riwayat yang memuat sabda Nabi saw. yang Anda maksud itu dapat dipertanggungjwabkan! Bukankah begitu akhi?!
      Apa Anda dapat membutikan bahwa Nabi saw. memang mengatakan bahwa kedua orang tua beliau ahli jahannam?
      Kehati-hatian Anda pasti berguna di akhirat nanti!

      • ngebet berkata:

        masyaALLAH,,begitu beraninya anda mengatakan ibunda rasululloh masuk neraka? bgtu bahagia nya anda mengikuti hadis tersebut tanpa mengindahkan hak anda untuk tutup mulut ,bgitu bahagia nya anda mengatakan bgtu tanpa mengindahkan ilmu yg ada disisi anda,,? sy hormat dgn kepiawaian dan ketegasan anda dalam menghina ibunda rasululloh,,,tp ingat ilmu dan ketegasan anda ini akan dipertanggung jawabi di akhirat nanti

      • ahmad berkata:

        tidak akan bisa damai kaum muslimin klau bergini adanya satu sama lain menonjolkan kepintarannya. padahal Allah hanya memberikan sedikit ilmu kepadanya. namun ilmu yang sedikit sudah dijadikan argumen untuk menjatuhkan satu dengan yang lain dengan bahasa yang kasar. Saya hanya bermohon kepada Allah agar mendamaikan hambanya dengan kehendaknya. dan Ya Allah jika web ini baik maka beri kemudahan bagi penulisnya dan web ini buruk dan banyak keburukannya dengan kehendakMu musnahkanlah dan sadarkanlah penulisnya.

      • Lapokki berkata:

        Saya tidak heran kalo anda sangat mengecam ibnu taymiah karena dalam kitab itu, belia sangat bersemangat membantah syiah dan mutazilah. karena mungkin anda penganut faham tersebut.

    • ngebet berkata:

      ngebet, on Januari 23, 2011 at 10:27 pm said: Komentar Anda sedang menunggu moderasi.
      masyaALLAH,,begitu beraninya anda mengatakan ibunda rasululloh masuk neraka? bgtu bahagia nya anda mengikuti hadis tersebut tanpa mengindahkan hak anda untuk tutup mulut ,bgitu bahagia nya anda mengatakan bgtu tanpa mengindahkan ilmu yg ada disisi anda,,? sy hormat dgn kepiawaian dan ketegasan anda dalam menghina ibunda rasululloh,,,tp ingat ilmu dan ketegasan anda ini akan dipertanggung jawabi di akhirat nanti

    • nabi Muhammad SAW. dilahirkan dari keluarga yang baik…kenapa merka menilai bahwa orang tua Rosullullah ahli neraka…mereka belajar dengan ulama apa belajar dengan syetan???? air mata ini berlinang mendengar hal itu….allahuakbar……..bukakanlah hati mereka yaa Allah yaa Robb………

  11. kusuma wardhani berkata:

    huahahah….buat pembela syekhul bani umayah yang namanya sapa tuh??? tai apa ?? taimiyah yah?? makan tuh tai miyah!! begitu dikubur ente pade juga tahu siapa syekh ente sebenarnya !!

    ane cuma mau ingetin 1 hal:
    iblis diusir allah karena dengki kepada manusia.
    apa kira kira yang akan dilalakkukan allah kepada pendengki keluarga mahluk yang paling allah cintai??
    pikir sendiri !!!

    • hamba Allah berkata:

      Eh bahlul kalo nggak ngerti agama jangan nggonggong kayak anjing kamu tau nggak siapa itu Ibnu Taimiyyah, beliau jangan dibandingkan dengan Khumaini atau Kulaini yang beragama Syiah,Ibnu Taimiyyah orang besar sepanjang zaman, beliau adalah Syaikhul Islam lain dengan Khumaini dll mereka agamanya Syiah yang bukan Islam, yang pura2 mencintai nabi padahal kamu kamu lebih cinta imam2mu daripada kepada Muhammad SAW, iya kan terbukti dikitabmu yang dikarang oleh Kulaini yaitu Alkafi menyebutkan bahwa Jibril AS salah memberikan wahyu. yang seha- rusnya diberikan kepada Ali Radhia LLah anhu, iya kan bodoh.

      • ngebet berkata:

        coba bandingkan kepiawaian alquran tersebut dgn perkataan ibnu taimiyah,,mana yg lebih benar?dgn menghina ahlulbait anda mensetarakan keilmuan nya?

    • zo maono berkata:

      ente hina ibnu taimiyah …sok asal ngomong… gua kagak heran emang ente cs iblis doyan hujat…wkwkkwkwkwkwkwwk

  12. hasimoto berkata:

    Ayo ikuti keberanian Imam Ali, Hasan dan Husein yg setia dan berjuang bersama Syaidina Abubakar, Umar, Usman sebagai khalifah menundukan wilayah Arab dan dunia dlm pangkuan Tauhid Al Islam
    jgn ikuti perpecahan yg diupayakan oleh moyang2 syiah pengarang cerita cerita palsu ttg permusuhan mereka
    AllahuAbar, wassalam
    merek semua mulia didunia dan di ahirat seperti janji Allah dalam kitab Nya.

  13. Abu Abdulkarim berkata:

    Ya akhi, biarkan saja mereka mau bicara seperti apa pun, mereka belum mendapat petunjuk / hidayah dari Alloh subhanahu wa ta’ala sehingga menghina ulama pembela sunnah.
    Ingat ya akhi, barangsiapa yang Alloh ta’ala beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Alloh ta’ala sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah.

    • buyungmei berkata:

      Bener tuuu,semakin kamu nasehati malah semakin tersesat .mungkin sudah di palingkan dari jalan kebenaran akibat mencaci maki para sahabat nabi.

  14. aldj berkata:

    @pencinta ibn taimiyah
    cobalah buka ayat quran alkahfi 103-106
    kalian termasuk orang yg paling merugi perbuatannya,
    krn kalian mengikuti seorang yg mendustakan ayat2 allah.
    banyak ayat2 allah ttg keutamaan ahlulbait,tp karna kedengkian ibnu taimiyah trhdp ahlulbait,maka dia berani menjual keislamanannya demi hawa nafsunya.
    tdk ada gunanya ibadah n amal kalian dimata alllah apabila kalian mendustakan ttg kutamaan ahlulbait

    • buyungmei berkata:

      Didalam ayat tersebut tidak ada pernyataan mencintai Ahlu Bait kecuali yang anda tafsirkan menurut pemahaman Syiah ,wajar kalau ayat ini di plintir kehendak siapa yang menafsirkan .

      Kami Menjawab:

      Jika semua riwayat shahihah tentang turunnya surah ad Darh untuk Imam Ali, Fatimah dan kedua putra mereka yang diriwayatkan dan dishaihkan para ulama dan mufassirin belum cukup bagi Anda… maka saya tidak akan memaksa… sebab faman sya a fal mu’min wa nam sya a fal yakfur!
      Tapi akhi, kamu belum membantah apa yang kami sebutkan bahwa Ibnu Taymiah yang kamu sedang bela dan puja adalah berbohong dengan sengaja dan terang-terang tanpa malu (jika ia masih punya rasa malu dan iman akan bahaya berbohong dan berkhiatan atas nama agama), yakdzibu ‘alanan jiharan bahwa hadis/riwayat tentangnya adalah palsu berdasarkan kesepatan ulama, semantara para ulama telah meriwayatkan dan menshahihkannya?
      Jadi Ibnu Taymiah pembohong berat!!! Tolong Anda selamatkan harga dirinya di sini! Buktikan kalau ia tidak berbohong dan menipu kaum awam (mungkin Anda salah satu korbannya)

  15. Imam Muhdi Al Masryiki berkata:

    Saya perhatikan dengan seksama yang menulis blog-blog di situs ini tentang penghujatan kepada ibnu taimiyah orangnya itu-itu juga , karena bentuk kata dan tulisannya hampir sama,saya curiga dengan orang ini.

    • ajid berkata:

      betul mas….orangnya eta-eta juga……………….setiap orang yang membenci, menghina itu ciri tidak bermoral….bersabarlah………..sebagaimana kesabaran Rasulullah dalam menghadapi cercaan. terus berjuang sampaikan dakwah aqidah ahlus sunnah waljamaa’h.. untuk mengimbangi dakwah syrik, bid’ah dan khurafat. dimana saja berada.

    • iskandar berkata:

      saya heran kox ada ulamak yg brani membnci nabi y????
      aduh…..ibnu taimiyah…….seharusnya ia jadi org kafir saja jadi org islam saja gx pantas apa lagi jadi ulamak…

  16. fuad berkata:

    dari sekian banyak komen yg kontra, tidak ada satupun yg seilmiah pemilik blog.
    ini yg saya amati.

  17. ajid berkata:

    waspadalah…………………waspadalah………. diskeitar kita adanya aqidah As ariyah , al maturidiyah………

    • imam muhdi Al masryiki berkata:

      dede ajid saya bukan pengikut as ariyah, memang nama saya belakangnya Al masryiki karena saya orang timur.saya anggota HASMI di BOGOR.saya ahlus sunnah wal jama`ah.

  18. SANG PENCERAH berkata:

    sedikit saya copas dari blog http://sulaifi.wordpress.com/2010/05/10/ibnu-taimiyyah-dan-minhajus-sunnah/

    Meskipun kecerdasan beliau dipuji oleh musuh-musuh beliau, beliau adalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan. Kitab-kitab beliau seperti Majmu’ Fatawa, Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah dan lain sebagainya adalah ditulis atau di-imla’kan dari hafalan beliau sendiri tanpa membuka buku-buku rujukan ketika beliau di penjara. Dan hidup beliau berpindah-pindah dari satu penjara ke penjara lain.Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkomentar tentang Kitab Minhajus Sunnah:

    لكن وجدته كثير التحامل إلى الغاية في رد الأحاديث التي يوردها بن المطهر وان كان معظم ذلك من الموضوعات والواهيات لكنه رد في رده كثيرا من الأحاديث الجياد التي لم يستحضر حالة التصنيف مظانها لأنه كان لاتساعه في الحفظ يتكل على ما في صدره والإنسان عامد للنسيان وكم من مبالغة لتوهين كلام الرافضي ادته أحيانا إلى تنقيص علي رضي الله عنه

    “Akan tetapi aku mendapatinya (Minhajus Sunnah) banyak pemaksaan yang sangat di dalam menolak hadits-hadits yang dibawakan oleh Ibnul Muthahhar Al-Hulli Ar-Rafidli. Meskipun kebanyakan hadits yang ditolak oleh Ibnu Taimiyyah adalah hadits maudlu’ (palsu) dan hadist lemah. Akan tetapi ia (Ibnu Taimiyyah) menolak -dalam bantahannya- banyak hadits-hadits yang jayyid (shahih) yang mana ia dalam keadaan tidak mampu untuk me-recall hafalannya (memuraja’ah) –ketika sedang menulis kitab itu- dari tempat induk hadits-hadits itu. Ini karena beliau –dengan keluasan hafalannya- ketika menulis kitab itu hanya bersandar pada hafalan yang ada di dadanya. Dan manusia mudah terjatuh pada sifat lupa. Dan terkadang bantahan yang keras dari beliau terhadap orang Rafidlah ini (Ibnul Muthahhar Al-Hulli) dalam beberapa keadaan bisa membawa pada pelecehan Ali bin Abi Thalib radliyallahu anhu.” (Lisanul Mizan: 6/319).

    mohon pencerahan,
    jelas di blog yg membela Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dikatakan bahwa beliau banyak menulis kitab berdasarkan hapalan sendiri tanpa melihat rujukkan karena beliau sering di penjara.
    Selain itu hadits shahih yang ditolak oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah adalah bukan suatu kesengajaan karena beliau menolaknya semata-mata karena hadits tersebut dlaif menurut hafalan beliau. Dan ternyata setelah dicari dalam kitab-kitab induk –oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar- ternyata shahih,(berarti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah lalai dalam membuat kitab),.. dan Pelecehan Ali bin Abi Thalib adalah bukan unsur kesengajaan dari beliau. Itu karena bantahan beliau yang sangat keras kepada sekte Rafidlah (Syiah) sehingga seolah-olah ikut merendahkan kedudukan Ali..
    pertanyaan:
    1. Membuat kitab dengan hapalan (yg diakui kadang2 lupa) tanpa melihat kitab rujukkan lain, apakah kitab2nya sprti Majmu’ Fatawa, Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah bisa disebut shahih?
    2. Pelecehan kepada Imam Ali bin Abi Thalib karena bantahan terhadap sekte rafidlah apakah bisa dibenarkan,(dimaapkan) karena membantah tidak harus menjadi pembenar bagi pelecehan terhadap pribadi agung siapapun yang memang diakui terbukti agung.
    3. apakah bantahan tersebut dapat di akui dan dianggap shahih karena telah diakui bahwa Ibnu Taimiyah adalah orang biasa(tidak maksum) yg bisa lupa (salah) dan membantah berdasarkan hapalan ketika dipenjara tanpa melihat kitab rujukkan.
    4. Apakah lupanya Ibnu Taimiyah tsb tidak lantas menggugurkan semua hujjah atau dalil beliau thd hal2 lainnya, karena tidak menjamin bahwa beliau tidak dalam keadaan lupa dalam menulis hujjah yang lain.

    sekali lagi mohon pencerahan,.. dan mohon dengan hujjah dan dalil yg jelas, rasional, ilmiah tanpa hujatan

    Kami Mewnjawab:

    Memang seperti itu kadang sebagian orang membela atau mencarikan uzur untuk Ibnu Taymiah, tetapi jika kita perhatikan dengan seksana dan jujur saja kita katakan bahwa alasan/uzur seperti itu sangat tidak beralasan sebab:
    *) Ia sering menisbatkan pendustaan terhadap hadis kepada ijma para ulama atau ahli ilmu (ulama ahli hadis) ternyata yang ada adalah sebaliknya.. bukankah ini sebuah kepalsuan dan kebohongan sengaja?!
    *) Ibnu Taymiah sering menghina Imam Ali. Siti Fatimah, al Hasan dan al Husain dan keluarga Nabi lainnya sehingga sebagian ulama melihat adanya kebencian mendalam Ibnu Taymiah kepada Sayyidina Ali as.
    *) Ibnu Taymiah dengan serius membela para pembenci Imam Ali as. yang mencerikan seribu satu uzur untuk mejahatan mereka!

    • buyungmei berkata:

      Pernyataan anda sama saja tidak ilmiah ,sebelum anda mengomentari ibnu taimiyah saya ambil contoh kepada kitab al Kafi buku pegangan syiah jauh dari sebuah sebutan hadis nabi .Ingin bukti sanad al kafi tidak lebih sanad Wahin (orang yang tidak jelas ) tidak bisa dirujuk siapa perowinya . Ini juga menunjukan lemah penguasaan ilmu hadis anda .

    • iskandar berkata:

      sang pencerh apa sang peceramah bosan baca nya panjang btol yg singkat tapi padat lah

  19. vaa berkata:

    bos ini ada tandingannya blog ente coba dimainkan bos, yang asli yang mana
    http://syaikhulislam.wordpress.com/tentang-kami/

  20. luvi sapitry berkata:

    otak abu salafy di penuhi kotoran ayam

  21. abuhamdanirois berkata:

    na’udzbillah minal ‘aqooidal mafaasidal ibnu taimiyyah wa jama’tihi ilaa yaumil qiyaamah

  22. aqilbaligh berkata:

    semua keutamaan Sayyidina wa Imamuna Ali dan para imam pasti akan dikufuri oleh nak tai miah yang satu ini…. subhanallah sepertinya dia menyesal karena tidak ikut bersama Mu’awiyah memerangi Imam Ali as. makanya dia sekarang memerangi keutamaan beliau.. Ibnu Tai miah pasti menyesal tidak ikut membantai al Husain dan keluarga Nabi dan pengikut al Husain di karbala.. karenanya sekarang ia pakai mulut dan penanya untu menyerang al Husain as.
    Dari sini kita jadi mengerti mengapa kaum Salafi aliasa wahabi alias Khawarij terkutuk mengidolakan Ibnu Tay Miyah dan menggelarinya dengan Syeikhul Islam padahal yang pantas untuknya hanya Syaikul Kufri wan nifaq…

    • ali berkata:

      masya Allah, kenapa perkara menjadi seperti ini.
      ingat ,wahau saudaraku seislam, semua perkataan, perbuataan, pendengaran akan dimntai pertanggung jawaban di hai kiamat.
      kenapa pada hal-hal yang belum jelas kebenarannya, kita berani berkomentar. Ingat, mereka adalah Ulama yang menelurkan banyak karya untuk islam, dan mereka sendiri adalah manusia, tidak ma’sum, bukan seperti nabi.
      Dan saya lihat, semua yang memberi komentar dendan nama samaran, ini bentuk komentar yang hanya seenaknya saja.
      saya cuma mau berpean pada teman2 untuk lebih berhati2 dalam berkomentar. perlu ketelitian, dan pengumpulan data yang akurat.
      Ingat, sekarang Zaman edan, semua bisa saja terbalik, yang benar jadi salah,dan sebaliknya.
      salah satu cara adalah tasabbut (memperjelas dgn data2 yang lengkap) dgn niat mencari yang benar.
      wasalam

  23. bob berkata:

    para pembela ibn taimiyah ternyata pembelaannya isinya cuma sumpah serapah…..saja..
    bukan hujjah yg kuat

  24. ridho berkata:

    anda mengatakan itu semua atas dasar apa?di kitab apa?karangan siapa?bunyinya apa?anda ngikutin ulama siapa?sebab agama seseorang itu tergantung dari mana dia itu belajar.

  25. ali berkata:

    masya Allah, kenapa perkara menjadi seperti ini.
    ingat ,wahau saudaraku seislam, semua perkataan, perbuataan, pendengaran akan dimntai pertanggung jawaban di hai kiamat.
    kenapa pada hal-hal yang belum jelas kebenarannya, kita berani berkomentar. Ingat, mereka adalah Ulama yang menelurkan banyak karya untuk islam, dan mereka sendiri adalah manusia, tidak ma’sum, bukan seperti nabi, nda’ luput dari kesalahan.
    Dan saya lihat, semua yang memberi komentar dengan nama samaran, ini bentuk komentar yang hanya seenaknya saja. kurang bertnggung jawab
    saya cuma mau berpean pada teman2 untuk lebih berhati2 dalam berkomentar. perlu ketelitian, dan pengumpulan data yang akurat.
    Ingat, sekarang Zaman edan, semua bisa saja terbalik, yang benar jadi salah,dan sebaliknya.
    salah satu cara adalah tasabbut (memperjelas dgn data2 yang lengkap) dgn niat mencari yang benar.
    wasalam

  26. eR eF berkata:

    artikel ky gini dibilang ilmiah? Mana buktinya dr kitab ahlussunah klo surat ad-dahr diturunkan utk ahli bait? Sebutkan satu sj hadits dan yg mriwayatkannya! Lihat tafsir jalalen, assuyuti berkata: makiyyah atau madaniyah 31 ayat. Artinya sbagian ayat ada yg dtrnkn di makah dan sbagian lg ada yg di madinah. Lihat jg kitab asbabun nuzul assuyuti (dcetak pd catatan pinggir tfsr jalalen) ga ada hadis asbabunnuzul surat ini ttg ahl bait. Blog ini jelas2 pmbela agama syiah. Ahlusunah mencintai ahl bait dan para sahabat termasuk muawiyah. Albukhori jg meriwayatka hadis dr muawiyah. Ahl sunah jangan mau diadudomba oleh blog ini!

    Kami Menjawab:

    (1) Akhi sekali-kali jangan jadikan kejahilan sebagai modal utama dalam beragama dan memamahi masalah-masalahnya.
    Apa Anda sudah merujuk daftar nama-nama kitab yang saya sebutkan di akhir makalah saya?
    Tolong Anda rujuk dulu sebelum menentang!
    (2) Masalah Ahlusunnah mencintai Mu’awiyah itu sekedar fitnah belaka. Anda membaca kitab al maqalat as Sunniyah karya Imam al Syeikh Abdullah al Harari (rahimahullah) yang ia tulis membongkar kesesatan pandangan Ibnu Taymiah. Pada bab Bayan Inhiraf Ibni Tayimah ‘an Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhu/bab penjelaan tentang penyimpangan Ibnu Taymiah dari Ali ra.. Jadi sebelum menisbatkan sebuah aqidah kepada Ahlusunnah Anda perlu mengaji dan mengkaji terlebih dahulu!
    (3) Masalah Anda cinta Mu’awiyah itu hak Anda… saya sama sekali tidak iri hati, karena hati Anda rela ditempati Mu’awiyah yang kata hadis Imam Bukhari (rahimahullah) sebagai Penganjur ke dalam api neraka jahannam. Nabi saw. bersabda tentang Ammar ra. “Duhai Ammar, ia akan dibunuh oleh kelompok pembangkang/al fi’atul baghiyah. Ammar mengajak mereka ke surga tetapi mereka mengajaknya kepada neraka.” Baca Shahih Bukhari Kitabush Shalah. Saran saya hendaknya Anda berdoa dengan khusu’ agar kelak di ahirat Anda dikumulkan bersama Sayyidina Mu’awiyah kamu!
    Wassalah atas pengikut kebenaran.

    • niko berkata:

      ini adalah situs syiah rafidhon yang telah sesat dari jaman sahabat sampai sekarang,,,,,,,,,berlagak ilmiah tapi syarat dengan kebohohon,,,, wahai ahli bait palsu silakah kamu pakai aqidah taqiyyah mu tapi kedok rofidhohmu takkan tertutupi,,,bertaubatlahhhhh

  27. asibayi.com berkata:

    Bismillahirrohmanirrohim,

    Saya termasuk mungkin yang dituduhkan oleh blog ini sebagai pengikut Ibnu Taimiyah.

    Alhamdulillah sy sendiri memang banyak belajar dr pemikirian Ibnu Taimiyah melalui beberapa ustadz lulusan Yaman dan Arab Saudi.

    Bagi kami Ibnu Taimiyah adalah seorang manusia yang diberikan keutamaan berupa ilmu (ini tidak usah dijelaskan krn baik kawan maupun lawan banyak yg sdh membahasnya). Sdh menjadi fitroh jika seseorang punya kelebihan pasti banyak lawan dan kawan.

    Adapun kami ‘sesuai prinsip yg diajarkan’ bahwa satu2nya orang yg boleh diambil semua perkataannya adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Jadi jika Ibnu Taimiyah mempunyai 1000 kesalahan yg kita tahu (klo tidak tahu tidak mungkin lah) kita tinggalkan 1000 kesalahan tsb. Yah namanya juga manusia. Nah itulah prinsip yang diajarkan kpd pengikut Ibnu Taimiyah.

    Satu hal tuduhan yg menurut saya tidak logis adalah bahwa Ibnu Taimiyah berbohong scr sengaja ttg apakah surat Al Insan adl makiyyah atau madaniyah itu hal yg tidak masuk akal. Lah wong seorang muslim biasa seperti anda bisa membantah apalagi para ulama. Akan ketahuan bohongnya dan sama aja bunuh diri.

    Oh ya yg mengkritisi pendapat Ibnu Taimiyah jauh sebelum anda dari kalangan Ulama sdh banyak. Termasuk didalamnya adalah para pengikut Ibnu Taimiyah.

    Yang penting ilmiah ada dalil AlQuran dan AsSunnah kita ikuti. Klo ternyata sdh dikasih dalil dibalas dg logika maka itu yg ditinggalkan.

  28. luqman Fitri berkata:

    Salam akhi eR eF….
    Saya kok jadi heran ya… masa kamu baru buka dua atau tiga kitab aja sudah benari semberono mastikan bahwa surah darh?al Insan bukan turun untuk Ahlulbaitnya nabi saw.
    kamu juga keliru kalau setiap yang membela Ahlulbait Nabi dibilang Syi’ah! Apa kamu menganggap hanya Syi’ah yang membela mereka?!
    Lagi pula Ibnu Taimiyah bukan kali ini kan berbohong?! Sudah sering lho!
    Masalah Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Mu’awiyah itu sih belum cukup bukti kalau Mu’awiyah itu orang baik, sebab bukankah kamu juga tahu kalau Imam Bukhari juga meriwayatkan dari orang-orang Khawarij yang disebutkan dalam sabda Nabi sebagai anjing-anjing neraka? Apa Khawarij jadi terhormat lantaran Imam Bukhari meriwayatkan hadis darinya?!
    Tidak ada yang mau diadu domba sebab memang kita (Ahlusunnah) bukan domba! Tapi yang berbahaya adalah musang berbulu domba.. aslinya pembenci Ahlulbait tapi ngaku Ahlusunnah! yang kerjanya hanya mengafirkan dan mengadu domda umat Islam!
    Ibnu Taimiyah bukan Ahlusunnah…. ia sangat bertentangang dengan Ahlusunnnah….
    JAdi sadarlah ya shahibi!! janganlah kebencianmu kepada satu kaum membuatmu tidak adil. berlaku adil-lah, sebab itu lebih dekat kepada ketawqwaan.
    Saya mau tanya ya jawab dengan jujur (jangan pakai taqiyyah, sebab kamu bukan Syi’ah kan): Apakah kamu siap membenci musuh-musuh Sayyidina Ali dan Ahlulbait Nabi?
    Apakah menurut kamu Mu’awiyah bukan pembenci Ali (karramallahu wajhahu)?

    • Abdullah berkata:

      Salam luqman Fitri…
      Ahlussunnah menghormati semua ahlul bait dan sahabat Rasulullah, yang mana mereka berhak untuk berijtihad. Begitu juga dengan muawiyyah. Dan perselisihan antara Ali dan Muawiyyah adalah karena 2(dua) ijtihad yang berbeda. Kalau ijtihad muawiyyah salah, maka dia mendapat 1(satu) pahala. Bukan mendapat celaan atau cacian seperti yang dilakukan oleh orang-orang syiah. Justru sebaliknya ana ingin bertanya kepada anda, darimana anda tahu bahwa muawiyyah membenci ali? kalau anda katakan bahwa peperangan diantara mereka yang menjadi bukti bahwa muawiyyah membenci ali, maka berarti anda secara tidak langsung mengatakan sebaliknya, bahwa ali membenci beberapa sahabat nabi yang membela muawiyyah bahkan ali juga membenci orang yang paling dicintai oleh Rasulullah yaitu istri beliau (aisyah)..?! Ya Allah ampunilah orang yang merendahkan kepribadian dan kemuliaan ali..
      Perlu ana ingatkan pada anda dan para pembenci para ulama ahlussunnah.. Bahwa :

      1. kalau kalian menganggap seorang sahabat Nabi dan ulama ahlussunnah memiliki kesalahan, janganlah kalian mencacinya karena kesalahan mereka (selama mereka benar-benar berijtihad demi mencari kebenaran) akan mendapat pahala disisi Allah.

      2. Dan orang-orang yang menisbathkan diri sebagai salafyun tidak akan mencaci maki anda kalau anda tidak memulainya dengan mencaci para sahabat Rasulullah dan para ulama yang terpecaya. Ittakillah…

      • pebe berkata:

        ini yg logika salto kayak gini, agama nenek moyang yak kayak gini, menerima agama asal caplok tanpa pertimbangan nalar dan akal, sy yakin orang seperti anda tidak akan di hisab pada yaumul mizan karena andatidak punya akal xixixixi

    • kiye.edi berkata:

      kayaknya dirimu juga harus ADIL…mudah-mudahan ALLOH subhanahuwata’ala membongkar dan manghancurkan orang -orang yang mencela sahabat Rosul NYA. Amiiin….

  29. Luqman Fitri berkata:

    Buat asibayi.
    Buat saya tidak masalah kamu mau suka Ibnu Taimiyah atau yang lainnya… tapi apakah menurut kamu dia tidak termasuk yang kurang ajar kepada Sayyidina Ali (karamallahu wajhahu) dan sering gegabah dan tanpa dasar menolak keutamaan Sayyidina Ali (karamallahu wajhahu)?!
    Apakah kalau ada ulama yang kurang ajar kepada Sayyidina Abu Bakr, Umar atau sahabat lainnya, kamu akan sikapi selunak itu? atau kamu akan hajar dia?! Jujur aja ya mas! Jangan malu-malu jawabnya!
    Apakah kamu yakin Ibnu Tamiyah tidak sengaja ketika menolak hadis tentang turunnya surah ad dahr untuk keluarga Nabi saw.?
    Apa bukti kamu?
    Apa kamu lupa bagaimana para ulama yang mengenali Ibnu Taimiyah sudah sangat curiga bahwa dia itu membenci Sayyidina Ali (karamallahu wajhahu).. makanya sampai-sampai sebagian mereka menggolongkannya sebagai munafiq!!!
    Apa itu main-main mas menurut kamu?!

    • kiye.edi berkata:

      Untuk menghindari Taklid antum yang bernafsu besar silahkan, cobalah Antum bandingkan dengan bantahannya Ust Firanda…lebih ilmiah…
      bener-bener ilmiah…tersaring dengan hadits ato atsar yang shohih..
      Ibnu Taimiyah sangat…sangat…sangat… menghormati Ahlul Bait Rosululloh sollallohu ‘alaiwassalam….silahkan baca link dibawah ini
      http://www.firanda.com

  30. Ibnu berkata:

    Masya Allah, agama Syiah telah masuk ke Indonesia dan para penganutnya meracuni umat Islam negri ini dengan kata-kata kotor yang keluar dari mulut-mulut najis mereka. Pembaca yang budiman, ketahuilah Syiah membentuk diri sebagai agama baru. Syiah bukanlah Islam, dan Islam berlepas diri dari Syiah. Maka larilah kalian dari fitnah Syiah ini sebagaimana larinya domba dari serigala.

  31. kevin berkata:

    laknat allah akan menyertai orang-orang yang menuduh kekasih2 allah adalah sesat

  32. ronggeng berkata:

    Bagi kami ibnu taimiyah itu bukan nabi yang selalu benar , jadi bukan salah kami jika tidak menuruti apa yang diucapkan ole ibnu taimiyah………….

  33. syiah sesat berkata:

    Semoga para pencaci Ulama diberi hidayah oleh Allah,

    Semoga para syiah2 sesat sebelum matinya bisa taubat, daripada sibuk sana sini nyari cewek buat di mut’ah.

    Begini nih musuh2 islam, setiap hari sibuk menjelek2an ibnu taimiyah.

    • Ibnu taimiyyah memang sesat dan menyesatkan,.. dia adalah geng dari jamaah nawashib,.. rajanya para musyabbihat..

      bukti sudah jelas,.. kalau mau diskusi pakailah dalil jangan memakai emosi dan cercaan belaka ente.. jadilah orang yang bijaksana !!!

  34. mamo cemani gombong berkata:

    he…he….ngga di mana mana blog golongan WAHABI bisanya cuma menghujat , menghina, mengatai lawan komentar ……..maaf coba pakai ilmu lah cari data yang valid kalau memang artikelnya dusta buktikan dgn FAKTA ……coba bandingkan dgn blognya wahabi ……begitu komen yang nggak sepaham langsung didelete …….

  35. Ahmad berkata:

    Bismillah…Aku berlindung kepada Alloh dari setiap fitnah(ujian)…mengapa kita sesama umat muslim saling bertengkar..padahal kita sama2 menyembah Alloh…lebih baik kita berdu’a kepada Alloh ditunjukan jalan yg benar…ini pasti ada pihak2 yg ingin memecahkan persaudaraan kaum muslimin.

  36. kira berkata:

    ibnu Taimiyah emang (sensor-afwan)…….
    Al-Hâfizh adz-Dzahabi ini adalah murid dari Ibn Taimiyah. Walaupun dalam banyak hal adz-Dzahabi mengikuti faham-faham Ibn Taimiyah, –terutama dalam masalah akidah–, namun ia sadar bahwa ia sendiri, dan gurunya tersebut, serta orang-orang yang menjadi pengikut gurunya ini telah menjadi bulan-bulanan mayoritas umat Islam dari kalangan Ahlussunnah pengikut madzhab al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari. Kondisi ini disampaikan oleh adz-Dzahabi kepada Ibn Taimiyah untuk mengingatkannya agar ia berhenti dari menyerukan faham-faham ekstrimnya, serta berhenti dari kebiasaan mencaci-maki para ulama saleh terdahulu. Untuk ini kemudian adz-Dzahabi menuliskan beberapa risalah sebagai nasehat kepada Ibn Taimiyah, sekaligus hal ini sebagai “pengakuan” dari seorang murid terhadap kesesatan gurunya sendiri. Risalah pertama berjudul Bayân Zghl al-‘Ilm Wa ath-Thalab, dan risalah kedua berjudul an-Nashîhah adz-Dzhabiyyah Li Ibn Taimiyah.
    Dalam risalah Bayân Zghl al-‘Ilm, adz-Dzahabi menuliskan ungkapan yang diperuntukan bagi Ibn Taimiyah sebagai berikut [Secara lengkap dikutip oleh asy-Syaikh Arabi at-Tabban dalam kitab Barâ-ah al-Asy’ariyyîn Min ‘Aqâ-id al-Mukhâlifîn, lihat kitab j. 2, h. 9/ bukunya ada sama saya]:

    “Hindarkanlah olehmu rasa takabur dan sombong dengan ilmumu. Alangkah bahagianya dirimu jika engkau selamat dari ilmumu sendiri karena engkau menahan diri dari sesuatu yang datang dari musuhmu atau engkau menahan diri dari sesuatu yang datang dari dirimu sendiri. Demi Allah, kedua mataku ini tidak pernah mendapati orang yang lebih luas ilmunya, dan yang lebih kuat kecerdasannya dari seorang yang bernama Ibn Taimiyah. Keistimewaannya ini ditambah lagi dengan sikap zuhudnya dalam makanan, dalam pakaian, dan terhadap perempuan. Kemudian ditambah lagi dengan konsistensinya dalam membela kebenaran dan berjihad sedapat mungkin walau dalam keadaan apapun. Sungguh saya telah lelah dalam menimbang dan mengamati sifat-sifatnya (Ibn Taimiyah) ini hingga saya merasa bosan dalam waktu yang sangat panjang. Dan ternyata saya medapatinya mengapa ia dikucilkan oleh para penduduk Mesir dan Syam (sekarang Siria, lebanon, Yordania, dan Palestina) hingga mereka membencinya, menghinanya, mendustakannya, dan bahkan mengkafirkannya, adalah tidak lain karena dia adalah seorang yang takabur, sombong, rakus terhadap kehormatan dalam derajat keilmuan, dan karena sikap dengkinya terhadap para ulama terkemuka. Anda lihat sendiri, alangkah besar bencana yang ditimbulkan oleh sikap “ke-aku-an” dan sikap kecintaan terhadap kehormatan semacam ini!”.

    Adapun nasehat adz-Dzahabi terhadap Ibn Taimiyah yang ia tuliskan dalam risalah an-Nashîhah adz-Dzahabiyyah, secara lengkap dalam terjemahannya sebagai berikut [Teks lebih lengkap dengan aslinya lihat an-Nashîhah adz-Dzahabiyyah dalam dalam kitab Barâ-ah al-Asy’ariyyîn Min ‘Aqâ-id al-Mukhâlifîn, j. 2, h. 9-11]:

    “Segala puji bagi Allah di atas kehinaanku ini. Ya Allah berikanlah rahmat bagi diriku, ampunilah diriku atas segala kecerobohanku, peliharalah imanku di dalam diriku.

    Oh… Alangkah sengsaranya diriku karena aku sedikit sekali memiliki sifat sedih!!

    Oh… Alangkah disayangkan ajaran-ajaran Rasulullah dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya telah banyak pergi!!

    Oh… Alangkah rindunya diriku kepada saudara-saudara sesama mukmin yang dapat membantuku dalam menangis!!

    Oh… Alangkah sedih karena telah hilang orang-orang (saleh) yang merupakan pelita-pelita ilmu, orang-orang yang memiliki sifat-sifat takwa, dan orang-orang yang merupakan gudang-gudang bagi segala kebaikan!!

    Oh… Alangkah sedih atas semakin langkanya dirham (mata uang) yang halal dan semakin langkanya teman-teman yang lemah lembut yang menentramkan. Alangkah beruntungnya seorang yang disibukan dengan memperbaiki aibnya sendiri dari pada ia mencari-cari aib orang lain. Dan alangkah celakanya seorang disibukan dengan mencari-cari aib orang lain dari pada ia memperbaiki aibnya sendiri.
    Sampai kapan engkau (Wahai Ibn Taimiyah) akan terus memperhatikan kotoran kecil di dalam mata saudara-saudaramu, sementara engkau melupakan cacat besar yang nyata-nyata berada di dalam matamu sendiri?!

    Sampai kapan engkau akan selalu memuji dirimu sendiri, memuji-muji pikiran-pikiranmu sendiri, atau hanya memuji-muji ungkapan-ungkapanmu sendiri?! Engkau selalu mencaci-maki para ulama dan mencari-cari aib orang lain, padahal engkau tahu bahwa Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian menyebut-menyebut orang-orang yang telah mati di antara kalian kecuali dengan sebutan yang baik, karena sesungguhnya mereka telah menyelesaikan apa yang telah mereka perbuat”.
    Benar, saya sadar bahwa bisa saja engkau dalam membela dirimu sendiri akan berkata kepadaku: “Sesungguhnya aib itu ada pada diri mereka sendiri, mereka sama sekali tidak pernah merasakan kebenaran ajaran Islam, mereka betul-betul tidak mengetahui kebenaran apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad, memerangi mereka adalah jihad”. Padahal, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sangat mengerti terhadap segala macam kebaikan, yang apa bila kebaikan-kebaikan tersebut dilakukan maka seorang manusia akan menjadi sangat beruntung. Dan sungguh, mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal (tidak mengerjakan) kebodohan-kebodohan (kesesatan-kesesatan) yang sama sekali tidak memberikan manfa’at kepada diri mereka. Dan sesungguhnya (Sabda Rasulullah); “Di antara tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah apa bila ia meninggalkan sesuatu yang tidak memberikan manfa’at bagi dirinya”. (HR. at-Tirmidzi)

    Hai Bung…! (Ibn Taimiyah), demi Allah, berhentilah, janganlah terus mencaci maki kami. Benar, engkau adalah seorang yang pandai memutar argumen dan tajam lidah, engkau tidak pernah mau diam dan tidak tidur. Waspadalah engkau, jangan sampai engkau terjerumus dalam berbagai kesesatan dalam agama. Sungguh, Nabimu (Nabi Muhammad) sangat membenci dan mencaci perkara-perkara [yang ekstrim]. Nabimu melarang kita untuk banyak bertanya ini dan itu. Beliau bersabda: “Sesungguhnya sesuatu yang paling ditakutkan yang aku khawatirkan atas umatku adalah seorang munafik yang tajam lidahnya”. (HR. Ahmad)

    Jika banyak bicara tanpa dalil dalam masalah hukum halal dan haram adalah perkara yang akan menjadikan hati itu sangat keras, maka terlebih lagi jika banyak bicara dalam ungkapan-ungkapan [kelompok yang sesat, seperti] kaum al-Yunusiyyah, dan kaum filsafat, maka sudah sangat jelas bahwa itu akan menjadikan hati itu buta.

    Demi Allah, kita ini telah menjadi bahan tertawaan di hadapan banyak makhluk Allah. Maka sampai kapan engkau akan terus berbicara hanya mengungkap kekufuran-kekufuran kaum filsafat supaya kita bisa membantah mereka dengan logika kita??

    Hai Bung…! Padahal engkau sendiri telah menelan berbagai macam racun kaum filsafat berkali-kali. Sungguh, racun-racun itu telah telah membekas dan menggumpal pada tubuhmu, hingga menjadi bertumpuk pada badanmu.

    Oh… Alangkah rindunya kepada majelis yang di dalamnya diisi dengan tilâwah dan tadabbur, majelis yang isinya menghadirkan rasa takut kepada Allah karena mengingt-Nya, majelis yang isinya diam dalam berfikir.

    Oh… Alangkah rindunya kepada majelis yang di dalamnya disebutkan tentang orang-orang saleh, karena sesungguhnya, ketika orang-orang saleh tersebut disebut-sebut namanya maka akan turun rahmat Allah. Bukan sebaliknya, jika orang-orang saleh itu disebut-sebut namanya maka mereka dihinakan, dilecehkan, dan dilaknat.

    Pedang al-Hajjaj (Ibn Yusuf ats-Tsaqafi) dan lidah Ibn Hazm adalah laksana dua saudara kandung, yang kedua-duanya engkau satukan menjadi satu kesatuan di dalam dirimu. (Engkau berkata): “Jauhkan kami dari membicarakan tentang “Bid’ah al-Khamîs”, atau tentang “Akl al-Hubûb”, tetapi berbicaralah dengan kami tentang berbagai bid’ah yang kami anggap sebagai sumber kesesatan”. (Engkau berkata); Bahwa apa yang kita bicarakan adalah murni sebagai bagian dari sunnah dan merupakan dasar tauhid, barangsiapa tidak mengetahuinya maka dia seorang yang kafir atau seperti keledai, dan siapa yang tidak mengkafirkan orang semacam itu maka ia juga telah kafir, bahkan kekufurannya lebih buruk dari pada kekufuran Fir’aun. (Engkau berkata); Bahwa orang-orang Nasrani sama seperti kita. Demi Allah, [ajaran engkau ini] telah menjadikan banyak hati dalam keraguan. Seandainya engkau menyelamatkan imanmu dengan dua kalimat syahadat maka engkau adalah orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat.

    Oh… Alangkah sialnya orang yang menjadi pengikutmu, karena ia telah mempersiapkan dirinya sendiri untuk masuk dalam kesesatan (az-Zandaqah) dan kekufuran, terlebih lagi jika yang menjadi pengikutmu tersebut adalah seorang yang lemah dalam ilmu dan agamanya, pemalas, dan bersyahwat besar, namun ia membelamu mati-matian dengan tangan dan lidahnya. Padahal hakekatnya orang semacam ini, dengan segala apa yang ia perbuatan dan apa yang ada di hatinya, adalah musuhmu sendiri. Dan tahukah engkau (wahai Ibn Taimiyah), bahwa mayoritas pengikutmu tidak lain kecuali orang-orang yang “terikat” (orang-orang bodoh) dan lemah akal?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah orang pendusta yang berakal tolol?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah aneh yang serampangan, dan tukang membuat makar?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah seorang yang [terlihat] ahli ibadah dan saleh, namun sebenarnya dia adalah seorang yang tidak paham apapun?! Kalau engkau tidak percaya kepadaku maka periksalah orang-orang yang menjadi pengikutmu tersebut, timbanglah mereka dengan adil…!

    Wahai Muslim (yang dimaksud Ibn Taimiyah), adakah layak engkau mendahulukan syahwat keledaimu yang selalu memuji-muji dirimu sendiri?! Sampai kapan engkau akan tetap menemani sifat itu, dan berapa banyak lagi orang-orang saleh yang akan engkau musuhi?! Sampai kapan engkau akan tetap hanya membenarkan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang baik yang akan engkau lecehkan?!
    Sampai kapan engkau hanya akan mengagungkan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang yang akan engkau kecilkan (hinakan)?!

    Sampai kapan engkau akan terus bersahabat dengan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang zuhud yang akan engkau perangi?!

    Sampai kapan engkau hanya akan memuji-muji pernyataan-pernyataan dirimu sendiri dengan berbagai cara, yang demi Allah engkau sendiri tidak pernah memuji hadits-hadits dalam dua kitab shahih (Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim) dengan caramu tersebut?!

    Oh… Seandainya hadits-hadits dalam dua kitab shahih tersebut selamat dari keritikmu…! Tetapi sebalikanya, dengan semaumu engkau sering merubah hadits-hadits tersebut, engkau mengatakan ini dla’if, ini tidak benar, atau engkau berkata yang ini harus ditakwil, dan ini harus diingkari.
    Tidakkah sekarang ini saatnya bagimu untuk merasa takut?! Bukankah saatnya bagimu sekarang untuk bertaubat dan kembali (kepada Allah)?! Bukankah engkau sekarang sudah dalam umur 70an tahun, dan kematian telah dekat?! Tentu, demi Allah, aku mungkin mengira bahwa engkau tidak akan pernah ingat kematian, sebaliknya engkau akan mencaci-maki seorang yang ingat akan mati! Aku juga mengira bahwa mungkin engkau tidak akan menerima ucapanku dan mendengarkan nesehatku ini, sebaliknya engkau akan tetap memiliki keinginan besar untuk membantah lembaran ini dengan tulisan berjilid-jilid, dan engkau akan merinci bagiku berbagai rincian bahasan. Engkau akan tetap selalu membela diri dan merasa menang, sehingga aku sendiri akan berkata kepadaku: “Sekarang, sudah cukup, diamlah…!”.
    Jika penilaian terhadap dirimu dari diri saya seperti ini, padahal saya sangat menyangi dan mencintaimu, maka bagaimana penilaian para musuhmu terhadap dirimu?! Padahal para musuhmu, demi Allah, mereka adalah orang-orang saleh, orang-orang cerdas, orang-orang terkemuka, sementara para pembelamu adalah orang-orang fasik, para pendusta, orang-orang tolol, dan para pengangguran yang tidak berilmu.

    Aku sangat ridla jika engkau mencaci-maki diriku dengan terang-terangan, namun diam-diam engkau mengambil manfaat dari nasehatku ini. “Sungguh Allah telah memberikan rahmat kepada seseorang, jika ada orang lain yang menghadiahkan (memperlihatkan) kepadanya akan aib-aibnya”. Karena memang saya adalah manusia banyak dosa. Alangkah celakanya saya jika saya tidak bertaubat. Alangkah celaka saya jika aib-aibku dibukakan oleh Allah yang maha mengetahui segala hal yang ghaib. Obatnya bagiku tiada lain kecuali ampunan dari Allah, taufik-Nya, dan hidayah-Nya.

  37. Rabad berkata:

    Kyainya mana nih? Yang coment kasar2 ce…Dunia maya penuh kerancuan.. Gue ngaji aja lah langsung sama kyai.. Ngapain ikut debat kusir kaya gini… Jangan lupa Aqidah kita.. adalah punya mursyid yg nyambung mpe nabi saw. apa kata beliau itulah kita berkata. dan aqidah kita adalah aqidah sanusiyyah..

  38. co_ang berkata:

    makanya jangan percaya sama orang yang suka bohong dan sering masuk penjara…uda jelaskan tabiatnya,…

  39. bhagaskara berkata:

    mantab…….ustadz
    hayo sopo sing kebakaran jenggote…
    bantah dan jawab dngn ilmiah bukan kata2 hujan pd ustadz pemilik blog,…hayoo

  40. yusak alimi berkata:

    Luqman Fitri, @
    ———————————-
    Apakah kamu yakin Ibnu Tamiyah tidak sengaja ketika menolak hadis tentang turunnya surah ad dahr untuk keluarga Nabi saw.?
    Apa bukti kamu?
    Apa kamu lupa bagaimana para ulama yang mengenali Ibnu Taimiyah sudah sangat curiga bahwa dia itu membenci Sayyidina Ali (karamallahu wajhahu).. makanya sampai-sampai sebagian mereka menggolongkannya sebagai munafiq!!!
    Apa itu main-main mas menurut kamu?!
    ———————————————————————-
    anda koq hanya condong pada ulama’ yg menghujat Ibnu Taimiyyah , bagaimana dg ulama’ yg sebalik nya ? memang nya Ilmu anda jauh di atas ulama’ yang tidak meng hujat nya ? , dan anda sama sekali tidak menghiraukan sikap Imam Ibnu hajar terhadap Ibnu Taimiyyah. barangkali anda memang lebih hebat dari Imam Ibnu hajar ..

  41. abdul berkata:

    jangan terlalu berlebihan menilai sesuatu, ciri khas ajaran islam adalah keadilan, walaupun terhadap yang kita benci tetap kita harus berlaku adil, walaupun kita berbeda pendapat dengan ulama tetap saja di ulama mempunyai hak untuk kita hormati, mungkin penulis merasa dirinya pandai, padahal ulama sekaliber Syekh Ramadhan Al Buty ketika mengkritik Ibnu taimiyah penuh adap , bahkan berbaik sangka terhadapnya, mungkin penulis lebih hebat dari Dr Buty. siap yang tidak kenal dengan beliau ulma besar yang sepaham pemikirannya dengan anda, begitullah ulma bila tinggi ilmunya kritikannya penyh adab

  42. saya menghormati abu bakar+umar+usman+ali dan segenap keluarga Nabi MUHAMMAD SAW beserta semua sahabat_sahabat Beliau .

  43. kiye.edi berkata:

    Benar Akh…kita Ahlussunnah seharusnya menghormati mereka semua…dan

    untuk Abu Salapi
    tolong lah antum kalo baca kitab jangan sepotong-sepotong ….tolong….

    mudah2an Alloh membalas setiap orang yang bermaksud jelek terhadap Dakwah tauhid yang Mulia ini…

    bacalah link ini dengan hati yang bening…
    http://www.firanda.com/index.php/artikel/31/117

  44. iRUL berkata:

    SUNGGUH PEMILIK BLOK INI HANYA PUNYA KEMARAHAN DI HATIMU, NIATMU TIDAK BENAR, NIATMU TIDAK LURUS, NAMA BLOK TIDAK SESUAI ISI . TIDAK JELAS SIAPA PENANGUNG JAWABNYA. INI CIRI2 GOLONGAN KALIAN.

  45. abdullah berkata:

    pendapat diri sendiri adallah paling benar. itu sudah sifat manusia. kita berdoa saja diselamatkan dari kesalahan pemahaman. agar tak masuk neraka.

  46. hero tasikmalaya berkata:

    lu semua yg bela tai miyah berarti lu menolak ulama2 aswj beneran yg menyatakn ibnu tai miyah sest itu tak terhitung ulamanya,goblok wahabi kaya si ajid tu,mana ada ahlu sunah ala ibnu tai miyah,yg ada ahlu bid,ah ala tai miyah,wahabiyah,suudiyah anjing.skrg wahabi sdh menghalalkan sodomi,faham kau wahabi

    • Abu Husnan berkata:

      Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “ Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang
      yang pada hari kiamat datang dengan pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis… “
      (Hadits Riwayat Muslim)

      “Siapa yang berkata (menuduh) atas seorang mukmin yang tidak ada padanya, Allah akan tempatkan dia (yang berkata) di lumpur neraka hingga dia keluar (mencabut) dari ucapannya.”
      (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim)

      Aw kama qola.

      Yang syi’ah / rafidhah mungkin tidak akan takut dengan hadits ini karena mereka tidak anggap ini hadits datang dari Rasulullah shollallaahu ‘alayhi wa sallam. Jadi ya buktikan saja nanti atau bertobatlah sejak saat ini juga.

      Kami:

      Aneh! Sepertinya anda sendiri tidak terlau yakin kalau itu hadis Nabi! Buktinya anda akhirnya aw kama qala!
      kalau mau bicarakan Syi’ah ya komen aja di situsnya orang Syi’ah!

  47. hero tasikmalaya berkata:

    luqman fitri,mantaf pertanyaaanya,ilmiah.makan lu kuburan taimiyah bawa tanahnya untuk obat buta mata,tp jangan2 malah jd buta

    • hutomo berkata:

      lu tahlil mulu bisanya……..perbanyak baca yang laen

    • tolong berkata:

      Mas-mas yang baik dan gak mau dibilang bodoh…. tolong gunakan forum resmi untuk berbantahan dan bantahlah dengan yang baik.. obyektif dalam berfikir… ingat, kecemasan Nabi Muhammad akan ummatnya saat ini terlihat , salah satu buktinya adalah ini. saya tidak bermaksdud apa2 hanya sedih melihat sesama ummat islam cekcok

  48. ogut berkata:

    syaikhul islam ibnu taimiyah rahimahullahu ta’ala

    Kami:

    Semoga Allah mengutuk orang yang membenci Sayyidina Ali ra.

  49. saefudin berkata:

    Assalamu A’laikum wr.wb.
    Kepada Ikhwan mu’minin hati hati lah terhadap tipu daya syetan yang mencari kesempatan untuk saling mengutuk, saling mencela bahkan mengadu dombakan ikhwan mus’minin,ingat sabda junjunan A’lam Rosuulullooh shollalloohu A”laihi wasallama ” ايّّ الاسلام افضل قال من سلم المسلمون من لسانه و يده ”
    untuk itu berilah komentar dengan husnul khuluk
    wassalam

  50. AYATULLAH berkata:

    BLOG CURANG!!! Kenapa scan kitab aslinya dibikin blur pada bagian titik hujatanmu?? emang kalian pikir muslim indonesia udah ga ada yang bisa B Arab ya? lihat tuh di bag akhir scan aslinya apa bener-benr Ibn Timiah bilang Surat itu Makiyyah? wong arabnya ga bisa dibaca? Kalian bisa tipu manusia tapi ga bisa tipu Allah Azza Wajalla! Camkan itu!!!

    Aku baru tahu ada orang yang menghujat Ibnu Timiah sejahat blog abusalafi! Aku sampe merinding..! setahu saya Ibnu Taimiah adalah ulama yang dibangkitkan Allah bagi umat ini yang menyelamatkan kita dari dunia mistis dan kemusyrikan dan penyimpangan dalam beragama, sehingga dengannya Allah swt berkenan menunda Hari Kiamat. saya pernah nyantri di PM Darussalam Gontor. Idham Kholid, Hasyim Muzadi (tokoh NU), Din Syamsudin (tokoh Muhammadiyah) Nur Mahmudi Ismail (PKS) semuanya juga pernah nyantri di sana. kami pernah jumpa mereka dalam acara jumpa kangen. Saat ini santri Gontor jumlahnya ribuan bahkan puluhan ribu dan memiliki cabang-cabang di pelosok negeri. Anehnya pelajaran ‘Aqoid(aqidah)/Tauhid yang dipelajari di Gontor adalah Karya atau yang dinukil dari Ibnu Taimiah… Yang dusta itu Gontor yang melahirkan sekian Tokoh terkemuka, ataukah blog abusalafi?? coba tolong jelaskan dong… he he he…

    Kami Menjawab:

    Dunia ilmiah tidak buth Anda bersyair… tetapi butuh Anda berhujjah!
    apa yang slah dengan scen di atas?
    Teliti apa yang kami tulis! itu lebih baik bagi pencari kebenaran!

  51. suby berkata:

    cobalah lihat historis buku itu di buat untuk tujuaan apa ? jgan asal meng? malahan anda yang membuat meng
    tp jangan bangga dan kecewah ??? truslah mengkritik dan truslah bembaca dng tulus dan tenang!!!!
    and manusia itu tidak ada yang sempurna !!!!!

  52. adi panatas berkata:

    blog makardan fattan ini,biar kita selamat maka baca kitab2nya ibnu taimiyah,maka akan kelihatan dustanya

    Kami:
    Dahulu pembesar kaum kafir juga berkata kepada masyarakat yang harus hidayah Allah: Jangan dengar Al Qur’an dan omongan Muhammad! Eeh sekarang ketemu lagi dengan yang mengulang omongan kaum kafir Quraisy! Subhanallah! Apa kebetulan aja ya?

  53. hutahahean berkata:

    nauzubillahmindzalik, banyak komentar yang kotor…..apakah anda orang Islam……atau hanya seperti Islam. Tingkatan anda di mata Allah ya seperti tingkatan komentar anda itu sendiri……hati anda…..ilmu anda……tingkah laku anda sesuai mutu komentar anda. Apa itu komentar ahli surga……..rasanya jauh sekali……..mungkin ktp Islam tapi selama hidup pernah melakukan maksiat….minuman keras……bahkan berzina dan belum bebar2 bertobat nasuha…..dari mulut orang2 seperti itulah biasanya muncul kata2 kotor. Ayo ngaku sejujurnya untuk yang berkomentar kotor, anda pernah berzina ya, tolong tanggapi

  54. OPAN berkata:

    masyaallah wahai ikhwan anda” yg menjelek” ibnu taymiah anda tidk sengja mnjelekan yg mengagungkan sunnah,,,,tidak sadrkh bahwa ada 73 gol yg terancam msk neraka hnya satu yg selamat yaitu yg berpegang teguh pada sunnahku (nabi) dan sunnah sahabat knp beliau melarang hal” yg baru sprt maulid nabi dll karena smua tu tidk dcontohkan oleh rasul apa lg sahabt ..siapa yg mengada” dalam urusan agama maka amalannya tertolak ..bila anda mrasa mncintai nabi maka cintailah sunnahnya bukan larangannya dan jgn mengartikan alquran dgn royu (akal) maka akn trsesat…agam itu datangnya dengan asing maka akan kembali asing pula,,,berbahgialah yg sudah mnuju jalan salaf …sukron

  55. bayi hasil mut'ah berkata:

    SYI’AH….MENCOBA…..MENGHANTAM ……ULAMA PENEGAK TAUHID DAN SUNNAH………………..

    Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (QS:61:8)

    Kami:
    Ulama Ahlusunnah telah banyak yang mengecam habis bahkan mengafirkan Ibnu Taymiah karena penyimpangan akidahnya! baca kterangan mereka anda pasti kenal siapa Ibnu Taymiah itu!

    • silvi batam berkata:

      kalian yg pnya blokk ini pasti dari aqidah asy’ari atau syiah….jadi gak heran…….karna kalian pengikut nya bani israel……

  56. budi berkata:

    Periode 4 Madzhab Ahlussunnah termasyhur:
    Abu Hanifah. (80H – 150 H) = (699 M-767 M)
    Imam Malik bin Anas (93H – 179 H) = (712 – 798 M)
    Imam Syafi’i (150 H – 204 H) = (767M – 819M)
    Imam Ahmad Bin Hanbal/Imam Hanbaly (164H – 241H) = (781M – 855 M)
    itulah madzhab Ahlussunnah Wal Jama’ah yang diikuti ilmunya sampai

    sekarang oleh mayoritas Umat Islam.
    Lalu di periode/Tahun berapa Ibnu Taymiyah yg menjadi Madzhab bagi

    Salafi Wahabi merajalela?
    Beliau Ibnu Taymiyah lahir pada 1263M dan wafat 1328M
    bayangkan Ibnu Taymiyah lahir 496 tahun setelah wafatnya Imam Abu

    Hanifah dan 408 tahun setelah wafatnya Imam Ahmad bin Hanbal?!!!
    dan pengikutnya dengan congkaknya mengaku salaf/pengikut org2

    terdahulu?!!!! hehehe….

  57. abdullah berkata:

    sodara ku,, jgn ada yg menjelek2jelekkan syi’ah..
    mereka itu pengikut ahlul bait yg suci..
    mereka lah yg senantiasa melawan kaum kafir d palestine.. sebut sj hamas dan hizbullah yg d lebanon…
    sunni n syi’ah itu sodara..
    hanya org2 munafik lah yg suka mengadu domba umat Islam..

  58. Adam Prabowo berkata:

    Perhatikanlah perkataan Ubay bin Ka’ab berikut ini,

    “Berpegang teguhlah pada sunnah.Tidaklah seorang hamba berada di atas sunnah dalam keadaan mengingat Allah,lalu kulitnya merinding karena rasa takut kepada-Nya,melainkan dosa dosanya akan berguguran sebagaimana daun kering berguguran dari pohonnya.
    Dan tidaklah seorang hamba berada di atas sunnah sedang mengingat Allah dalam keadaan bersendirian,lalu kedua matanya meneteskan air mata karena takut kepada Nya,melainkan api neraka tidak akan menjamahnya selamanya.
    Mencukupkan diri dengan sunnah itu lebih baik daripada bersungguh sungguh dalam Bid’ah (perkara yang menyelisihi sunnah).Oleh karena itu,berusahalah agar amalan kalian,baik yang ringan maupun yang berat,berdasarkan manhaj dan sunnah para Nabi.”

    (Abu Nu’aim dalam al-Hilyah;Ibnul Jauzi dalam Talbis iblis)

  59. abu berkata:

    selain dari hadis yang mncrtkan tentang ahlul bait, apkh masih ad hadis shaih atau hasan yang ditolak ibnu taimiyah?

    Kami:

    Sangat banyak!

  60. Hermawan berkata:

    APAPUN MATERI DISKUSI NYA … TUNJUKKAN AHLAQ YANG MULIA … SANTUN … RENDAH HATI …. SALING MENGHARGAI … ITU YANG BENER … PERBEDAAN ITU RAHMAD … MARI SALING KOREKSI DIRI … JANGAN TURUTI HAWA NAFSU SALING MENGOLOK2 …. MOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH … KARENA HANYA ALLAH YANG MAHA TAHU ..

  61. Dufal berkata:

    @heru tasikmalaya: udah sering makan anjing ya? Wah bru tau nih..presiden iran mahmud ahmad dinejad salah satu fanatikus brat agama syiah ketika bepergian ke tanah suci (arab saudi BUKAN tanah karbala) laki-laki itu ( dinejad) menyempatkan diri utk berdoa di maqom Rasulullah Saw.Namun ironisnya pada saat laki-laki itu(dinejad) melewati Maqom para sahabat ( Abu Bakar Ra dan Umar bin Khathab Ra) laki-laki itu ( dinejad) tidak mendoakan parasahabat sebagaimana yang dilakukannya pada saat di maqom Rasulullah Saw,dia malah dengan hati yang penuh kebencian yang memuncak dan tanpa rasa bersalah sedikitpun dia nekad MeLudahi maqom parasahabat Ra.Sungguh,perilaku yg begitu menyayat hati umat islam ( namun bagi syiah itu harga yang pantas buat para sahabat Ra).wallahu a’lam.

  62. pengikut seta rasulullah muhammad berkata:

    syiahpun menghujat ibnu taimiyah.. hehehehe..

  63. imad berkata:

    sudahlah, tidak usah menghujat satu sama lain cuma karena masalah ikhtilaf saja…. sesama muslim toh seharusnya saling mencintai bukannya saling mencerca-mencerca begini.

  64. mukhtar ibrahim berkata:

    ya…….allaaaah berilah hidayah kpdaku kuatkanlah iman&takwaku juga orang islam. ikhwan……. janganlah saling ngejek caci maki mungkin orang2 yg kalian ejek lebih baik dari kalian atau sebaliknya,

  65. tris berkata:

    astaghfirullah,jgn berdbat,jgn brbicara tntng ibnu taimiyah jk gak prnh ktmu,jgn pula menjelek2annya,krn gak ada gunanya,berdoa aja agar kta smua ditunjuki ALLAH SWT jln yg lurus

  66. wahyu berkata:

    Ahlulbait = Syi’ah = sesat

  67. sueb berkata:

    iki opo ae ngomong kok yo debat kusir (muter2) buyar buyar ngisin ngisini islam wae. mikir kok karo udel

  68. aay_gym berkata:

    APAKAD ADA KEMUNGKINAN: IBNU TAIMIAH adalah Dajal Yang di Ciptakan ALLAH SWT dimukabumi ini yang Membawa Syurga Bagi Penganut Wahabi dan NERAKA bagi pengikut yang dikatakan Ahli BI’dah.?

    Dan apakah anda ANTEK ANTEK DAJAL Wahai para WAHABI….???

  69. abda berkata:

    astaghirullahal ‘adzim

  70. abda berkata:

    Astaghfirullahal ‘adzim
    Astaghfirullahal ‘adzim
    Astaghfirullahal ‘adzim
    Astaghfirullahal ‘adzim

  71. hasyimi berkata:

    kok komentar pengikut syiah kasar-kasar ya, kaya ga pernah disekolahin orang tuanya.. dan himbauan sy kepada pemilik blog.. tulislah identitas pemilik.. masa kalah sama yang anda sebut wahabiyah dsb dsb…

  72. chairul w berkata:

    mengapa pertumpahan darah saudara kita pada abad dahulu karena furu’iyyah berlanjut hingga sekarang ? kita sandarkan khilafiyyah ini ke Hadirat-NYA marilah kita kembali ke mihrab masing-masing amin

  73. Noey Al Laill berkata:

    izin share…
    syukron

  74. bawor berkata:

    mau tanya pak syufi………menurut paham para syufi…..bila seorang salik meninggal maka ruh-nya akan kembali menyatu dg yang haqq, lalu bagaimana dengan ruh para penjahat? kemanakah mereka?

    tolong dijawab kareana saya sangat ingin mengetahuinya.

  75. Sobirin Nur berkata:

    Informasi mengenai ibnu taimiyah, sebenarnya berasal dari muridnya ibnul qoyyim al jauzi. Ibnul qoyyim al jauzilah yang menulis buku tentang pemikiran dan ajaran ibnu taimiyah. ibnu taimiyah sendiri tidak seorang penulis buku. Tidak ada satupun buku yang dikarang atau ditulis oleh ibnu taimiyah, melainkan buku karangan ibnul qoyyim al jauzi.

    Tidak berarti dia mengatakan bahwa menolak hadits yang mengagungkan ahlul bait berarti dia membenci ahlul bait. Pada zaman itu sangat kental nuansa perpolitikan dimana kalifah umar bin khatab tidak didukung oleh pendukung ali bin abi thalib yang berpendapat bahwa ali lah yang selayaknya memimpin karena termasuk keluarga rasulullah. Boleh jadi ibnu taimiyah berada pada kelompok yang bersebrangan dengan orang-orang yang mendukung ali sebagai khalifah. Sehingga dia membantah hadits-hadits yang mendukung ahlul bait, dan ini sekali lagi saya katakan bukan berarti ibnu taimiyah membenci ahlul bait maupun ali bin abi thalib.

    Kami:

    Saya tidak tau dari mana kesimpulan Anda di atas bahwa Ibnu Taymiah tidak membenci Sayyidina Ali ra. Para ulama telah membuktikan adanya kebencian itu pada diri Ibnu taymiah melalui tulisan2nya.
    Ibnu Taymiah banyak menulis buku tidak seperti yang Anda katakan! Anda perlu buktikan pernyataan Anda bahwa Ibnu Taymiah tidak pernah menlis buku!

  76. ibrahimstwo00 berkata:

    bagus makalahnya sob, tukaran link yuk

  77. ngak jelas berkata:

    DARI KESIMPULAN DIATAS …semakin berkembangnya zaman maka semakin jauh dasar uumat islam..semakin berkembang pemikiran pemikiran yang disalahkan dari para pengikutnya kemudiannya menyatakan ..dia sebagai ulama..dan menafsirkan sesuai nafsu dan harga diri bukan kemaslahatan umat… inilah tanda tanda akhir jaman … sebagian besar mengaku ulama untuk sekarang ini ..tapi nyata selalu berdebat hal yang sebenarnya tidak perlu …. kalau rujukan sesuai alquran..kemudian dirujukan disesuaikan hadist yang shohih dan dipergunakan… maka kebenaran pasti ada ..wong yang debat diatas …ngk pernah ngalami kehidupan yang dulu …emang ente tau …

  78. peredam berkata:

    jangan terpancing amarah anda ketika berhadapan dengan orang sufaha’……ليس الشديد بالصرعة إنما الشديد الذى يملك نفسه عند الغضب

  79. rudi vagansa berkata:

    intinya yg mnulis tntang ibnu taymiyyah adalah org2 syiah mk berhati2lah ma org2 syiah yg kafir….

    Kami:

    Ibnu Taymiah adalah musuh kaum Muslimin Ahlusunnah sebelum dimusuhi Syi’ah! Ulama Ahlsunnah telah menfatwa sesat Ibnu Taymiah… Jadi tidak di sini tidak ada urusan dengan Syi’ah atau bukan!

  80. IJOSXJAQOS berkata:

    YANG PALING MENDEKATI KEBENARAN ADALAH FAAHAAM MATUTRIDI AS’ARI,,,, , YANG LAIN TIDAK SSALAH TAPI JAUH DARI KEBENARAN….

  81. wahabibencong berkata:

    apa buktinya?

  82. silvi batam berkata:

    penulis blok ini dari aqidah Asy’ariah…jadi gak heran lageeeee,ayat alqur,an aja ditentang mrka,apalagi seorang ulama……Asy,ariah mengatakan Allah Ta’ala tidak bertempat di ATAS ARSY NYA…

  83. agilah marjan berkata:

    memang si anaknya tay miah itu sangat sakit hati kalau ada ayat turun ttg keistimewaan Imam Ali as…. sebab tidak membencinya kecuali munafik

  84. die ahmed berkata:

    ayyuhannas,wahai manusia khususnya umat muslim mari rapatkan barisan luruskan s hap,kita semua akan melihat umat manusia berduyun duyun memeluk agama islam allohuakbar allohuakbar allohuakbar…..

  85. Ikhwan-Muslim berkata:

    Kaum musyrikin musuh Islam sedang tertawa terbahak-bahak membaca komentar kalian yg lucu-lucu dan aneh-aneh.

    Aku juga tertawa, tapi tertawa sedih karena melihat saudaraku yang sama2 muslim sedang bertengkar tentang “bos-bos kecil” mereka. Sedangkan para pengikut Rosulullah Muhammad saw, khalifah, Amirul Mukminin, Tabi’iit, Tabi-it Tabi’in, Imam Mazhab, dan para Sunan/Wali bersama-sama berjuang menegakkan kejayaan Islam.

    Adakah diantara kalian yang mendengar kisah mereka saling berselisih dan bermusuh-musuhan? Kaum kafir, musyrik dan fasik lah yang telah menyebarkan cerita dan kisah yg menyulut perbedaan menjadi permusuhan.

    Tapi sekarang, semua itu tidaklah penting lagi karena Allah & Rosul berpesan “barang siapa tunduk dan patuh kepada Quran & Hadits, maka ia akan selamat”

    Bersatulah untuk kejayaan Islam… Semoga kalian (kita) termasuk golongan yang bersama Rosulullah masuk surga.

    **note: saya orang awam yg sedih melihat orang2 kafir/musyrik mentertawai kita.
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا

  86. Ahmad berkata:

    ibnu taimiyah adalah ulama yg tertipu dengan ilmunya,,,,

  87. abu bakr berkata:

    yang punya blog syiah ya?

  88. salapiana berkata:

    sepertinya artikel yang saudara tulis ini ini sepintas lalu tidak memoerlihatkan bahwa salah satu dari ulama yang berbeda pendapat dengan ibnu tayyimiah memvonisnya secara langsung…mohon ditunjukan kepada kami tulisan ataupun kutipannya klu ada…

  89. Hassan berkata:

    Bukankah ibn taymiah sudah bertobat sebelum meninggal

  90. Brotherhood berkata:

    Berpegang teguhlah kepada dua: AlQuran dan Ahlilbait Nabi.
    AlQuran pasti benarnya, ahlibait nabi sebagai orang pilihan yg menjelaskan AlQuran. Pertanyaannya siapa ahlil bait nabi(yg kita wajib bershalawat kpd mereka dan shalat kita tdk sah tanpa shalawat kpd mereka)? jawabannya: saudara Syiah sangat jelas 12 imam. Kalau aswaja agak kurang jelas tetapi sebaiknya ikut ulama dari kalangan sayyid(keilmuannya insya Allah juga terjaga melalui jalur keluarga mereka). Sorry pak pemilik blog agak nyimpang, kayaknya komentatornya banyak yg bingung dan gamang.

  91. sherlyna effendi berkata:

    Weleeeh-weleeeeh…. ortu saya aja yg jelas2 ahlussunnah sering dibilang bid’ah, sesat, ahli neraka gara2 wiridan, ratiban, shalawatan sam Wahabisme… apalagi yg syi’ah, pasti dibilang sesat lah… hohoho… (*kasihan wahabis, merasa benar padahal pengikut dajjal yg pintar memutar balikkan kebnaran dan kesalahan, dah jelas blog ini ngasih argumen dari kitab2 sunnah, masiiiiih aja pada ngomong jorok, wahabi bahlul!!!)

  92. jojo berkata:

    setelah yang membaca ulasan diatas, tidak ada tu perkataan ibnu taimiyah yang membeci ahlul bait……..dia cuma menyampaikan kalo hadist ini palsu…….dan ini tidak bisa dijadikan bukti kalo ibnu taimiyah membenci ahlul bait…….ini khan hanya kesimpulan/pendapat anda saja…berdasarkan akal anda saja…..sedangkan akal saya tidak sependapat dengan anda,……….hujjah anda lemah sekali….

  93. Bagas adiwijaya berkata:

    Ikuti jlan q yg lurus dan jangan mengikti jln2 yg laen, krna jln yg laen akan memecah belah kamu dr jln (albaqoroh) .

    tu udh ckup jlas bg q tu mengetahui mana baik mna yg sesat krna setan akan slalu mecah belah umt

  94. ghoffar berkata:

    Maaf sebelumnya, assalamu’alaikum
    Saya orang awam , anak kelas 3 sma ikut bicara
    Untuk masalah tulisan saudara tentang ibnu taimiyah,,,,

    Saya mau tanya aja sebenarnya, saya sedikit pusing dan bingung tentang tulisan yang anda tulis, dan comment dari kakak kakak semuanya,

    Coba kita berfikir sejenak dengan hati tenang……. .

    Njenengan berbicara dalam blog anda : “Keberaniannya dalam mendustakan dan mengkufuri berbagai nash keutamaan Ahlulbait suci Nabi, utamanya Imam Ali as.” ( kalimat itu di tunjukkan oleh ibnu taimiyah, benar ? ) mohon di jelaskan dari mana anda mengambil kesimpulan seperti itu,,,,. ?

    Karena saya lihat Syeikhul Islam ibnu taimiyah dalam kitabnya manhajus sunnah, Syeikhul Islam ibnu taimiyah berdalil dan berdasar dari ilmu yang beliau ketahui, jelas-jelas beliau mengatakan dalam arti bhs indonesia itu “Sesungguhnya hadis ini (hadis yang menegaskan bahwa surah itu turun untuk Ahlulbait as. _pen) adalah kebohongan/kepalsuan berdasarkan kesepakatan para ulama ahli hadis. “ yang itu menunjukkan bahwa beliau berkata dan menulis buku dan tulisan itu berdasarkan ilmu yang di ketahuinya, bahwa hadis itu lemah…, bukan berdasarkan hawa nafsu beliau….

    Dan dalam kalimat-kalimat yang lain yang njenengan scan, semuanya, saya lihat dari artiannya, beliau hanya menyamaikan bahwa hadist itu lemah, bukan berdasar hawanafsunya.

    Dan kita tahu para ulama’ terdahulu, sudah bicara bahkan 4 imam yang kita kenal, mengatakan, yang intinya jangan ikuti mazhab mereka “ 4 imam tersebut “ bila kamu menemukan kesalahan di dalamnya yang tidak sesuai dengan hadist sohih yang kamu ketahui ..
    karena mereka mengikuti satu pendapat “ asalkan hadist itu shohih, itulah mazhabku “. Mereka juga sadar bahwa mereka hanya manusia biasa yang gak luput dari dosa.

    Ketika ibnu taimiyah berbicara dengan yakin mengatakan bahwa hadist itu lemah berdasarkan pendapat para ‘ulama’ ahlul hadis, mengapa njenengan mengatakan hal yang sebaliknya,,, ? apakah njenengan sudah yakin bahwa hadistnya shohih…. ? apakah njenengan hanya bicara menurut hawa nafsu njenegan … ?

    Apa masalahnya, kalau misal saikhul islam ibnu taimiyah salah, beliau juga manusia biasa,,,. Begitu halnya njenegan dan saya,,, .

    jelas-jelas dalam kitab itu beliau tidak menghina ahlul bait,,

    Mohon lah saya di kasih contoh penghinaan beliau terhadap ahlulbait  ? + yang dikatakan beliau itu bener perkataan beliau atau hanya perkataan orang lain yang mengatas namakan beliau.

    Satu kalimat lagi dari perkataan njenengan yang bener-bener bikin saya bingung …

    “ Fatimah az Zahra as. (yang oleh Ibnu Taymiah tidak jarang dihina kemulaiannya)-,”

    Mohon lah, saya butuh sumbernya,,,, ? buat kepastian aja…. .

    Kalau saya lihat, kalimat yang njenengan tulis itu sangat banyak rasa kebenciannya, padahal bukti dari kitab yang anda scan itu, ibnu taimiyah hanya berdasar hadist yang di ketahui beliau bahwa hadist itu dha’if/lemah.

    Syukran kathiran

  95. Untung berkata:

    Para pembenci keluarga suci Nabi tak pernah mau belajar kegagalan upaya jahtnya, sbb bagaimn mungkn mrk melawan Allah swt?

  96. Aswaja berkata:

    MARI UMAT ISLAM BERSATU.. MELAWAN DAN MEMERANGI WAHABI.. PENYEBAR FITNAH.. DAN MENGHALALKAN DARAH UMAT ISLAM. SUDAH SAATNYA UMAT ISLAM MEMERANGI KARENA MEREKA MEMERANGI UMAT ISLAM. MARI KITA GALANG PERSTAUAN UMAT ISLAM. KALAU MEREKA HALALKAN DARAH UMAT ISLAM.. KITA BALAS HALALKAN DARAH MEREKA JUGA.. MEREKA HANCURKAN KUBURAN SAHABAT DAN WALI..KITA HANCURKAN KUBURAN BAPAK DAN KELUARGA MEREKA..KALAU MEREKA MENGHANCURKAN MESJID UMAT ISLAM KITA HANCURKAN RUMAH IBADAH MEREKA.. SAATNYA SEKARANG KITA BERSATU MELAWAN MEREKA PARA KAUM KHAWARIJ INI..

  97. Aswaja berkata:

    PARA PENGIKUT IBNU TAIMIYAH BERTOBATLAH
    SUDAH DARI DULU ULAMA AHLUS SUNNAH MENGELUARKAN FATWA TENTANG KESATAN IBNU TAIMIYAH. JADI JANGAN MENGELAK LAGI..

    FATWA ULAMA AHLUS SUNNAH
    Para Ulama Ahlussunnah Memerangi Ibn Taimiyah [Mengenal “Tiang Utama” Ajaran Sesat Wahabi]

    Ibn Taimiyah (w 728 H) adalah sosok kontroversial yang segala kesesatannya telah dibantah oleh berbagai lapisan ulama dari empat madzhab; ulama madzhab Syafi’i, ulama madzhab Hanafi, ulama madzhab Maliki, dan oleh para ulama madzhab Hanbali. Bantahan-bantahan tersebut datang dari mereka yang hidup semasa dengan Ibn Taimiyah sendiri maupun dari mereka yang datang setelahnya. Berikut ini adalah di antara para ulama tersebut dengan beberapa karyanya masing-masing :
    1. Al-Qâdlî al-Mufassir Badruddin Muhammad ibn Ibrahim ibn Jama’ah asy-Syafi’i.
    2. Al-Qâdlî Ibn Muhammad al-Hariri al-Anshari al-Hanafi.
    3. Al-Qâdlî Muhammad ibn Abi Bakr al-Maliki.
    4. Al-Qâdlî Ahmad ibn Umar al-Maqdisi al-Hanbali. Ibn Taimiyah di masa hidupnya dipenjarakan karena kesesatannya hingga meninggal di dalam penjara dengan rekomedasi fatwa dari para hakim ulama empat madzhab ini, yaitu pada tahun 726 H. Lihat peristiwa ini dalam kitab ‘Uyûn at-Tawârikh karya Imam al-Kutubi, dan dalam kitab Najm al-Muhtadî Fî Rajm al-Mu’tadî karya Imam Ibn al-Mu’allim al-Qurasyi.
    5. Syekh Shaleh ibn Abdillah al-Batha-ihi, Syekh al-Munaibi’ ar-Rifa’i. salah seorang ulama terkemuka yang telah menetap di Damaskus (w 707 H).
    6. Syekh Kamaluddin Muhammad ibn Abi al-Hasan Ali as-Sarraj ar-Rifa’i al-Qurasyi asy-Syafi’i. salah seorang ulama terkemuka yang hidup semasa dengan Ibn Taimiyah sendiri.
    • Tuffâh al-Arwâh Wa Fattâh al-Arbâh
    7. Ahli Fiqih dan ahli teologi serta ahli tasawwuf terkemuka di masanya; Syekh Tajuddin Ahmad ibn ibn Athaillah al-Iskandari asy-Syadzili (w 709 H).
    8. Pimpinan para hakim (Qâdlî al-Qudlât) di seluruh wilayah negara Mesir; Syekh Ahmad ibn Ibrahim as-Suruji al-Hanafi (w 710 H).
    • I’tirâdlât ‘Alâ Ibn Taimiyah Fi ‘Ilm al-Kalâm.
    9. Pimpinan para hakim madzhab Maliki di seluruh wilayah negara Mesir pada masanya; Syekh Ali ibn Makhluf (w 718 H). Di antara pernyataannya sebagai berikut: “Ibn Taimiyah adalah orang yang berkeyakinan tajsîm, dan dalam keyakinan kita barangsiapa berkeyakinan semacam ini maka ia telah menjadi kafir yang wajib dibunuh”.
    10. Syekh al-Faqîh Ali ibn Ya’qub al-Bakri (w 724 H). Ketika suatu waktu Ibn Taimiyah masuk wilayah Mesir, Syekh Ali ibn Ya’qub ini adalah salah seorang ulama terkemuka yang menentang dan memerangi berbagai faham sesatnya.
    11. Al-Faqîh Syamsuddin Muhammad ibn Adlan asy-Syafi’i (w 749 H). Salah seorang ulama terkemuka yang hidup semasa dengan Ibn Taimiyah yang telah mengutip langsung bahwa di antara kesesatan Ibn Taimiyah mengatakan bahwa Allah berada di atas arsy, dan secara hakekat Dia berada dan bertempat di atasnya, juga mengatakan bahwa sifat Kalam Allah berupa huruf dan suara.
    12. Imam al-Hâfizh al-Mujtahid Taqiyuddin Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki (w 756 H).
    • al-I’tibâr Bi Baqâ’ al-Jannah Wa an-Nâr.
    • ad-Durrah al-Mudliyyah Fî ar-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah.
    • Syifâ’ as-Saqâm Fî Ziyârah Khair al-Anâm
    • an-Nazhar al-Muhaqqaq Fi al-Halaf Bi ath-Thalâq al-Mu’allaq.
    • Naqd al-Ijtimâ’ Wa al-Iftirâq Fî Masâ-il al-Aymân Wa ath-Thalâq.
    • at-Tahqîq Fî Mas-alah at-Ta’lîq.
    • Raf’u asy-Syiqâq Fî Mas’alah ath-Thalâq.
    13. Al-Muhaddits al-Mufassir al-Ushûly al-Faqîh Muhammad ibn Umar ibn Makki yang dikenal dengan sebutan Ibn al-Murahhil asy-Syafi’i (w 716 H). Di masa hidupnya ulama besar ini telah berdebat dan memerangi Ibn Taimiyah.
    14. Imam al-Hâfizh Abu Sa’id Shalahuddin al-‘Ala-i (w 761 H). Imam terkemuka ini mencela dan telah memerangi Ibn Taimiyah. Lihat kitab Dakhâ-ir al-Qashr Fî Tarâjum Nubalâ’ al-‘Ashr karya Ibn Thulun pada halaman 32-33.
    • Ahâdîts Ziyârah Qabr an-Naby.
    15. Pimpinan para hakim (Qâdlî al-Qudlât) kota Madinah Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Musallam ibn Malik ash-Shalihi al-Hanbali (w 726 H).
    16. Imam Syekh Ahmad ibn Yahya al-Kullabi al-Halabi yang dikenal dengan sebutan Ibn Jahbal (w 733 H), semasa dengan Ibn Taimiyah sendiri.
    • Risâlah Fî Nafyi al-Jihah.
    17. Al-Qâdlî Kamaluddin ibn az-Zamlakani (w 727 H). Ulama besar yang semasa dengan Ibn Taimiyah ini telah memerangi seluruh kesesatan Ibn Taimiyah, hingga beliau menuliskan dua risalah untuk itu. Pertama dalam masalah talaq, dan kedua dalam masalah ziarah ke makam Rasulullah.
    18. Al-Qâdlî Shafiyuddin al-Hindi (w 715 H), semasa dengan Ibn Taimiyah sendiri.
    19. Al-Faqîh al-Muhaddits Ali ibn Muhammad al-Baji asy-Syafi’i (w 714 H). Telah memerangi Ibn Taimiyah dalam empat belas keyakinan sesatnya, dan telah mengalahkan serta menundukannya.
    20. Sejarawan terkemuka (al-Mu-arrikh) al-Faqîh al-Mutakallim al-Fakhr ibn Mu’allim al-Qurasyi (w 725 H).
    • Najm al-Muhtadî Wa Rajm al-Mu’tadî
    21. Al-Faqîh Muhammad ibn Ali ibn Ali al-Mazini ad-Dahhan ad-Damasyqi (w 721 H).
    • Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah Fî Mas-alah ath-Thalâq
    • Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah Fî Mas-alah az-Ziayârah
    22. Al-Faqîh Abu al-Qasim Ahmad ibn Muhammad ibn Muhammad asy-Syirazi (w 733 H).
    • Risâlah Fi ar-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah
    23. Al-Faqîh al-Muhaddits Jalaluddin al-Qazwini asy-Syafi’i (w 739 H).
    24. As-Sulthan Ibn Qalawun (w 741 H). Beliau adalah Sultan kaum Muslimin saat itu, telah menuliskan surat resmi prihal kesesatan Ibn Taimiyah.
    25. Al-Hâfizh adz-Dzahabi (w 748 H) yang merupakan murid Ibn Taimiyah sendiri.
    • Bayân Zaghl al-‘Ilm Wa ath-Thalab.
    • an-Nashîhah adz-Dzahabiyyah.
    26. Al-Mufassir Abu Hayyan al-Andalusi (745 H).
    • Tafsîr an-Nahr al-Mâdd Min al-Bahr al-Muhîth
    27. Syekh Afifuddin Abdullah ibn As’ad al-Yafi’i al-Yamani al-Makki (w 768 H).
    28. Al-Faqîh Syekh Ibn Bathuthah, salah seorang ulama terkemuka yang telah banyak melakukan rihlah (perjalanan).
    29. Al-Faqîh Tajuddin Abdul Wahhab ibn Taqiyuddin Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki (w 771 H).
    • Thabaqât asy-Syâfi’iyyah al-Kubrâ
    30. Seorang ulama ahli sejarah terkemuka (al-Mu-arrikh) Syekh Ibn Syakir al-Kutubi (w 764 H).
    • ‘Uyûn at-Tawârikh.
    31. Syekh Umar ibn Abi al-Yaman al-Lakhmi al-Fakihi al-Maliki (w 734 H).
    • at-Tuhfah al-Mukhtârah Fî ar-Radd ‘Alâ Munkir az-Ziyârah
    32. Al-Qâdlî Muhammad as-Sa’di al-Mishri al-Akhna’i (w 750 H).
    • al-Maqâlât al-Mardliyyah Fî ar-Radd ‘Alâ Man Yunkir az-Ziyârah al-Muhammadiyyah, dicetak satu kitab dengan al-Barâhîn as-Sâthi’ah karya Syekh Salamah al-Azami.
    33. Syekh Isa az-Zawawi al-Maliki (w 743 H).
    • Risâlah Fî Mas-alah ath-Thalâq.
    34. Syekh Ahamad ibn Utsman at-Turkimani al-Jauzajani al-Hanafi (w 744 H).
    • al-Abhâts al-Jaliyyah Fî ar-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah.
    35. Imam al-Hâfizh Abdul Rahman ibn Ahmad yang dikenal dengan Ibn Rajab al-Hanbali (w 795 H).
    • Bayân Musykil al-Ahâdîts al-Wâridah Fî Anna ath-Thalâq ats-Tsalâts Wâhidah.
    36. Imam al-Hâfizh Ibn Hajar al-Asqalani (w 852 H).
    • ad-Durar al-Kâminah Fî A’yân al-Mi-ah ats-Tsâminah.
    • Lisân al-Mizân.
    • Fath al-Bâri Syarh Shahîh al-Bukhâri.
    • al-Isyârah Bi Thuruq Hadîts az-Ziyârah.
    37. Imam al-Hâfizh Waliyuddin al-Iraqi (w 826 H).
    • al-Ajwibah al-Mardliyyah Fî ar-Radd ‘Alâ al-As-ilah al-Makkiyyah.
    38. Al-Faqîh al-Mu-arrikh Imam Ibn Qadli Syubhah asy-Syafi’i (w 851 H).
    • Târîkh Ibn Qâdlî Syubhah.
    39. Al-Faqîh al-Mutakallim Abu Bakar al-Hushni penulis kitab Kifâyah al-Akhyâr (829 H).
    • Daf’u Syubah Man Syabbah Wa Tamarrad Wa Nasaba Dzâlika Ilâ Imam Ahmad.
    40. Salah seorang ulama terkemuka di daratan Afrika pada masanya; Syekh Abu Abdillah ibn Arafah at-Tunisi al-Maliki (w 803 H).
    41. Al-‘Allâmah Ala’uddin al-Bukhari al-Hanafi (w 841 H). Beliau mengatakn bahwa Ibn Taimiyah adalah seorang yang kafir. Beliau juga mengkafirkan orang yang menyebut Ibn Taimiyah dengan Syekh al-Islâm jika orang tersebut telah mengetahui kekufuran-kekufuran Ibn Taimiyah. Pernyataan al-’Allâmah Ala’uddin al-Bukhari ini dikutip oleh Imam al-Hâfizh as-Sakhawi dalam kitab adl-Dlau’ al-Lâmi’.
    42. Syekh Muhammad ibn Ahmad Hamiduddin al-Farghani ad-Damasyqi al-Hanafi (w 867 H).
    • ar-Radd ‘Alâ Ibn Taimiyah Fi al-I’tiqâdât.
    43. Syekh Ahamd Zauruq al-Fasi al-Maliki (w 899 H).
    • Syarh Hizb al-Bahr.
    44. Imam al-Hâfizh as-Sakhawi (902 H)
    • al-I’lân Bi at-Taubikh Liman Dzamma at-Târîkh.
    45. Syekh Ahmad ibn Muhammad yang dikenal dengan Ibn Abd as-Salam al-Mishri (w 931 H)
    • al-Qaul an-Nâshir Fî Radd Khabbath ‘Ali Ibn Nâshir.
    46. Al-‘Allâmah Syekh Ahmad ibn Muhammad al-Khawarizmi ad-Damasyqi yang dikenal dengan Ibn Qira (w 968 H).
    47. Imam al-Qâdlî al-Bayyadli al-Hanafi (1098 H)
    • Isyârât al-Marâm Min ‘Ibârât Imam.
    48. Syekh al-‘Allâmah Ahmad ibn Muhammad al-Witri (w 980 H)
    • Raudlah an-Nâzhirîn Wa Khulâshah Manâqib ash-Shâlihîn.
    49. Al-Faqîh al-’Allâmah Syekh Ibn Hajar al-Haitami (w 974 H).
    • al-Fatâwâ al-Hadîtsiyyah.
    • al-jawhar al-Munazh-zham Fî Ziyârah al-Qabr al-Mu’azham.
    • Hâsyihah al-Idlâh Fî Manâsik al-Hajj Wa al-‘Umrah.
    50. Syekh Jalaluddin ad-Dawani (w 928 H).
    • Syarh al-‘Aqâ-id al-Adludiyyah.
    51. Syekh Abd an-Nafi ibn Muhammad ibn Ali ibn Iraq ad-Damasyqi (w 962 H). Lihat kitab Dakhâ-ir al-Qashr Fî Tarâjum Nubalâ’ al-Ashr karya Ibn Thulun pada halaman 32-33.
    52. Syekhal-Qâdlî Abu Abdillah al-Maqarri.
    • Nazhm al-La-âlî Fî Sulûk al-Âmâlî.
    53. Syekh Mulla Ali al-Qari al-Hanafi (w 1014 H)
    • Syarh asy-Syifâ Bi Ta’rif Huqûq al-Musthafâ Li al-Qâdlî ‘Iyâdl.
    54. Imam Syekh Abd ar-Ra’uf al-Munawi asy-Syafi’i (w 1031 H).
    • Syarh asy-Syamâ’il al-Muhammadiyyah Li at-Tirmidzi.
    55. Syekh al-Muhaddits Muhammad ibn Ali ibn Allan ash-Shiddiqi al-Makki (w 1057 H).
    • aL-Mubrid al-Mubki Fî Radd ash-Shârim al-Manki.
    56. Syekh Ahmad al-Khafaji al-Mishri al-Hanafi (w 1069 H).
    • Syarh asy-Syifâ Bi Ta’rîf Huqûq al-Musthafâ Li al-Qâdlî ‘Iyâdl.
    57. Al-Mu-arrikh Syekh Ahmad Abu al-Abbas al-Maqarri (w 1041 H).
    • Azhar ar-Riyâdl.
    58. Syekh Muhammad az-Zarqani al-Maliki (w 1122 H)
    • Syarh al-Mawâhib al-Ladunniyyah.
    59. Syekh Abd al-Ghani an-Nabulsi ad-Damasyqi (1143 H). Beliau banyak menyerang Ibn Taimiyah dalam berbagai karyanya.
    60. Al-Faqîh ash-Shûfi Syekh Muhammad Mahdi ibn Ali ash-Shayyadi yang dikenal dengan nama ar-Rawwas (w 1287 H).
    61. Syekh Idris ibn Ahmad al-Wizani al-Fasi al-Maliki.
    • an-Nasyr ath-Thayyib ‘Alâ Syarh Syekh ath-Thayyib.
    62. Syekh as-Sayyid Muhammad Abu al-Huda ash-Shayyadi (w 1328 H).
    • Qilâdah al-Jawâhir.
    63. Syekh Musthafa ibn Syekh Ahmad ibn Hasan asy-Syathi ad-Damasyqi al-Hanbali, hakim Islam wilayah Duma, hidup sekitar tahun 1331 H.
    • Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah.
    64. Syekh Musthafa ibn Ahmad asy-Syathi al-Hanbali ad-Damasyqi (w 1348 H).
    • an-Nuqûl asy-Syar’iyyah.
    65. Syekh Mahmud Khaththab as-Subki (w 1352 H).
    • ad-Dîn al-Khâlish Aw Irsyâd al-Khlaq Ilâ Dîn al-Haq.
    66. Mufti kota Madinah Syekh al-Muhaddits Muhammad al-Khadlir asy-Syinqithi (w 1353 H).
    • Luzûm ath-Thalâq ats-Tsalâts Daf’ah Bimâ La Yastahî’ al-Âlim Daf’ah.
    67. Syekh Abd al-Qadir ibn Muhammad Salim al-Kailani al-Iskandarani (w 1362 H).
    • an-Naf-hah az-Zakiyyah Fî ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah.
    • al-Hujjah al-Mardliyyah Fî Itsbât al-Wâsithah al-Latî Nafathâ al-Wahhâbiyyah.
    68. Syekh Ahmad Hamdi ash-Shabuni al-Halabi (w 1374 H).
    • Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah.
    69. Syekh Salamah al-Azami asy-Syafi’i (w 1376 H)
    • al-Barâhîn as-Sâth’iah Fî Radd Ba’dl al-Bida’ asy-Syâ-i’ah.
    • Berbagai makalah dalam surat kabar al-Muslim Mesir.
    70. Mufti negara Mesir Syekh Muhammad Bakhit al-Muthi’i (w 1354 H).
    • Tath-hîr al-Fu’âd Min Danas al-‘I’tiqâd.
    71. Wakil para Masyâyikh Islam pada masa Khilafah Utsmaniyyah Turki Syekh al-Muhaddits Muhammad Zahid al-Kautsari (1371 H).
    • Kitâb al-Maqâlât al-Kautsari.
    • at-Ta’aqqub al-Hatsîts Limâ Yanfîhi Ibn Taimiyah Min al-Hadîts.
    • al-Buhûts al-Wafiyyah Fî Mufradât Ibn Taimiyah.
    • al-Isyfâq ‘Alâ Ahkâm ath-Thalâq.
    72. Syekh Ibrahim ibn Utsman as-Samnudi al-Mishri, salah seorang ulama yang hidup di masa sekarang.
    • Nushrah Imam as-Subki Bi Radd ash-Shârim al-Manki.
    73. Ulama terkemuka di kota Mekah Syekh Muhammad al-Arabi at-Tabban (w 1390 H).
    • Barâ-ah al-Asy’ariyyîn Min ‘Aqâ-id al-Mukhâlifîn.
    74. Syekh Muhammad Yusuf al-Banuri al-Bakistani.
    • Ma’ârif as-Sunan Syarh Sunan at-Tirmidzi.
    75. Syekh Manshur Muhammad Uwais, salah seorang ulama yang masih hidup di masa sekarang.
    • Ibn Taimiyah Laysa Salafiyyan.
    76. Al-Hâfizh Syekh Ahmad ibn ash-Shiddiq al-Ghumari al-Maghribi (w 1380 H).
    • Hidâyah ash-Shughrâ’.
    • al-Qaul al-Jaliyy.
    77. Syekh al-Musnid al-Habîb Abu al-Asybal Salim ibn Husain ibn Jindan, salah seorang ulama terkemuka di Indonesia (w 1389 H)
    • al-Khulâshah al-Kâfiyah Fî al-Asânid al-‘Âliyah.
    78. Syekh al-Muhaddits Abdullah al-Ghumari al-Maghribi (w 1413 H).
    • Itqân ash-Shun’ah Fî Tahqîq Ma’nâ al-Bid’ah.
    • ash-Shubh as-Sâfir Fî Tahqîq Shalât al-Musâfir.
    • ar-Rasâ’il al-Ghumâriyyah.
    • Dan berbagai tulisan beliau lainnya.
    79. Syekh Hamdullah al-Barajuri, salah seorang ulama terkemuka di Saharnafur India.
    • al-Bashâ-ir Li Munkirî at-Tawassul Bi Ahl al-Qubûr.
    80. Syekh Abu Saif al-Hamami secara terang telah mengkafirkan Ibn Taimiyah dalam karyanya berjudul Ghauts al-‘Ibâd Bi Bayân ar-Rasyâd. Beliau adalah salah seorang ulama besar dan terkemuka di wilayah Mesir. Kitab karyanya ini telah direkomendasikan oleh para masyayikh Azhar dan ulama besar lainnya, yaitu oleh Syekh Muhammad Sa’id al-Arfi, Syekh Yusuf ad-Dajwi, Syekh Mahmud Abu Daqiqah, Syekh Muhammad al-Bujairi, Syekh Muhammad Abd al-Fattah Itani, Syekh Habibullah al-Jakni asy-Syinqithi, Syekh Dasuqi Abdullah al-Arabi, dan Syekh Muhammad Hafni Bilal.
    81. Syekh Muhammad ibn Isa ibn Badran as-Sa’di al-Mishri.
    82. As-Sayyid Syekh al-Faqîh Alawi ibn Thahir al-Haddad al-Hadlrami.
    83. Syekh Mukhtar ibn Ahmad al-Mu’ayyad al-Azhami (w 1340 H).
    • Jalâ’ al-Awhâm ‘An Madzhab al-A-immah al-‘Izhâm Wa at-Tawassul Bi Jâh Khayr al-Anâm -‘Alaih ash-Shalât Wa as-Salâm-. Kitab ini berisi bantahan atas kitab karya Ibn Taimiyah berjudul Raf’u al-Malâm.
    84. Syekh Isma’il al-Azhari.
    • Mir’âh an-Najdiyyah.
    85. KH. Ihsan ibn Muhammad Dahlan Jampes Kediri, salah seorang ulama terkemuka Indonesia yang cukup produktif menulis berbagai karya yang sangat berharga.
    • Sirâj ath-Thâlibîn ‘Alâ Minhâj al-‘Âbidîn Ilâ Jannah Rabb al-‘Âlamîn.
    86. KH. Hasyim Asy’ari Tebu Ireng Jombang. Salah seorang ulama terkemuka Indonesia, perintis ormas Islam Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). Beliau merintis ormas ini tidak lain hanya untuk membentengi kaum Ahlussunnah Indonesia dari faham-faham Ibn Taimiyah yang telah diusung oleh kaum Wahhabiyyah.
    • ‘Aqîdah Ahl as-Sunnah Wa al-Jamâ’ah.
    87. KH. Sirajuddin Abbas, salah seorang ulama terkemuka Indonesia.
    • I’tiqad Ahl as-sunnah Wa al-Jama’ah.
    • Empat Puluh Masalah Agama
    88. KH. Ali Ma’shum Yogyakarta (w 1410 H), salah seorang ulama terkemuka Indonesia.
    • Hujjah Ahl as-Sunnah Wa al-Jamâ’ah.
    89. KH. Ahmad Abd al-Halim Kendal, salah seorang ulama besar Indonesia.
    • Aqâ-id Ahl as-Sunnah Wa al-Jamâ’ah. Ditulis tahun 1311 H
    90. KH. Bafadlal ibn Syekh Abd asy-Syakur as-Sinauri Tuban. Salah seorang ulama terkemuka Indonesia yang cukup produktif menulis berbagai karya yang sangat berharga.
    • Risâlah al-Kawâkib al-Lammâ’ah Fî Tahqîq al-Musammâ Bi Ahl as-Sunnah.
    • Syarh Risâlah al-Kawâkib al-Lammâ’ah Fî Tahqîq al-Musammâ Bi Ahl as-Sunnah.
    • Al-‘Iqd al-Farîd Bi Syarh Jawharah at-Tauhîd
    91. Tuan Guru Zainuddin ibn Abd al-Majîd Pancor Lombok Nusa Tenggara Barat.
    • Hizb Nahdlah al-Wathan
    92. KH. Muhammad Syafi’i Hadzami ibn Muhammad Saleh Ra’idi, salah seorang ulama betawi, pernah menjabat ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta (1990-2000).
    • Taudlîh al-Adillah.
    93. KH. Ahmad Makki Abdullah Mahfuzh Sukabumi Jawa Barat.
    • Hishn as-Sunnah Wa al-Jama’âh

  98. Aswaja berkata:

    UMAT ISLAM PECINTA RASULULLAH, AHLUL BAIT, TABIIN,TAB IUT TABIIN, DAN PARA WALI ALLAH..
    MARI UMAT ISLAM BERSATU.. MELAWAN DAN MEMERANGI WAHABI.. PENYEBAR FITNAH.. DAN MENGHALALKAN DARAH UMAT ISLAM. SUDAH SAATNYA UMAT ISLAM MEMERANGI KARENA MEREKA MEMERANGI UMAT ISLAM. MARI KITA GALANG PERSATUAN UMAT ISLAM. KALAU MEREKA HALALKAN DARAH UMAT ISLAM.. KITA BALAS HALALKAN DARAH MEREKA JUGA.. MEREKA HANCURKAN KUBURAN SAHABAT DAN WALI..KITA HANCURKAN KUBURAN BAPAK DAN KELUARGA MEREKA..KALAU MEREKA MENGHANCURKAN MESJID UMAT ISLAM KITA HANCURKAN RUMAH IBADAH MEREKA.. SAATNYA SEKARANG KITA BERSATU MELAWAN MEREKA PARA KAUM KHAWARIJ INI.. MEREKA SUDAH KELUAR DARI AGAMA ISLAM.. PENGHANCUR AGAMA ISLAM..

  99. 50327000 berkata:

    saudaraku seiman .. yu kita sama 2 menjaga keimanana ini… dengan cara menjauhi perdebatan. dan blog2 .. yang dapatr menimbulkan kebencian hati… meningan kita banyak belajar langsung dari sumber .. alQuran dan hadits .. susuai pemahaman rosululloh dan para sahabatnya… insyaalloh lebih menjaga keimanan dan ukhuwan islamaiah… wahai saudaraku… berdakwahlah dg bendera islam .. jangn berdakwah dg bendera klompok… smg bermanfa’at…aamiin..

  100. zahra berkata:

    ibnu taimiyah adalah manusia yg tdk ma’sum.
    akan tetapi hendaklah anda tidak memanfaatkan yang syubhat dari beliau untuk menyerang manhaj beliau yang muhkam, sedangkan hal2 yang syubhat pasti akan engkau dapati dimana saja termasuk dalam Alquran. Sungguh Allah tidak lalai dari apa yang anda lakukan.
    Semoga Allah membalas anda segera didunia atas perbuatan ini.

  101. KabarMakkah.Com berkata:

    assalamualaikum.. sangat bermanfaat sekali blognya

Tinggalkan komentar

Negara Tamu