Beranda » Ahlulbait » Seri Kebohongan “Syaikhul Islam” Ibnu Taymiah (5)

Seri Kebohongan “Syaikhul Islam” Ibnu Taymiah (5)

Ibnu Taymiah: Hadis Nabi saw. Mempersaudarakan Imam Ali as. Dengan Beliau saw. Adalah Palsu!

Persembahan Untuk Blog -haulasyiah- dan Wahabiyyun Salafiyyun

“Tulisan dibawah ini kami lengkapi dengan bukti scan dari kitab “Minhajussunnah” karya Ibnu Taymiah terbitan Saudi Arabia yang di Tahqiq oleh Dr. Muhammad Rasyad Salim”

Di antara keistimewaan dan keutamaan Imam Ali as. yang tidak dimiliki oleh para sahabat lain, termasuk Khalifah Abu Bakar atau Umar atau selainnya adalah bahwa Nabi saw. mengkhususkan Ali as. untuk beliau persaudaraan dengan dirinya.

Sejarah mencatat bahwa Nabi saw. pernah mempersaudarakan antara sahabat-sahabat muhajirin antara yang satu dengan lainnya. Sebagaimana setelah Hijrah, Nabi saw. juga mempersaudarakan antara sahabat Muhajir dan sahabat Anshar; seorang dari sahabat Muhajirin dipersaudarakan dengan seorang dari sahabat Anshar! Ini adalah kenyataan sejarah yang telah diterima para ulama dengan data-data sejarah yang meyakinkan! Tidak ada seorang pun meragukan apalagi membohongkan kenyataan tersebut!

Dan dalam kedua kali “Pristiwa Persaudaraan” itu, Nabi saw. mempersaudarakan Ali as. dengan beliau sendiri saw.! tidak dengan selainnya! Dan ini juga sebuah kenyataan yang telah diterima kebenarannya oleh para sejarawan baik Ahlusunnah maupun Syi’ah.

Para ulama Ahlsunnah menjadikannya bukti keutamaan Imam Ali as., sementara ulama Syi’ah menjadikannya tidak sekedar menunjukkan keutamaan Ali as. akan tetapi lebih dari itu! Ia adalah bukti keutamaan dan keafdhalan Imam Ali as. atas seluruh sahabat dan ia adalah bukti imamahnya!

Di sini, Ibnu Taymiah yang tidak akan pernah mau tunduk dengan bukti-bukti keutamaan Imam Ali as. dan yang bersemangat membantah apapun yang diutarakan para ulama Syi’ah harus bersikap tegas menghalau hujah-hujjah kaum Syi’ah atas keyakinannya… maka ia memilih jalan berbahaya dan sekaligus membuktikan kelemahan serangannya atas dalil-dalil ulama Syi’ah.

Dalam berbagai kesempatan dalam kitab Minhâj as Sunnah-nya, Ibnu Taymiah mengerahkan seluruh tenaganya untuk menolak dan membohongkan kenyataan tersebut. Dan sikap itu makin membuktikan keshahihan hadis itu! Dan ia termasuk kekhkususan yang hanya dimiliki Imam Ali as. tidak selainya!

Ibnu Taymiah harus bersikap demikian walaupun  harus menabrak kebenaran pasti yang diterima ulama Islam!

Untuk lebih jelasnya, perhatikan kedegilan Ibnu Taymiahh dalam usaha ngototnya untuk mengkufuri kenyataan ini.

Ibnu Taymiah berkata:

minhaj.4_rsz

Minhaj_4_32_1

 

 

1_crop_1


أما حديث المؤاخاة فباطلٌ موضوع، فإنَّ النبي (ص) لم يُؤاخِ أحداً….

“Adapun hadis muâkhâh (Nabi saw. mempersaudarakan Ali as. dengan beliau) adalah batil palsu. Karena Nabi saw. tidak pernah mempersaudarakan siapapun… ”

(Minhajus-Sunnah, Tahqiq, Dr. Muhammad Rasyad Salim, jilid 4, hal 32.) [1]

-Silahkan lihat Scan diatas-

.

Dalam kesempatan lain, ia (Ibnu Taymiah) menegaskan:

minhaj.5_rsz

Minhaj_5_71_2


Minhaj_5_71_2_crop

إنَّ النبي (ص) لم يُؤاخِ عليا و لا غيره، و حديث المؤاخاة لعلي، و مؤاخاة أبي بكر لعمر من الأكاذيب.

“Sesungguhnya Nabi saw. tidak mempersaudarakan siaiapun, tidak Ali, tidak juga selainnya. Dan hadis muâkhâh Nabi dengan Ali dan Abu Bakar dengan Umar adalah kebohongan.”

(Minhajus-Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, jild 5, hal 71) [2]

-Silahkan melihat Scan Diatas-

.

Dalam tempat lain ia juga mengulang pengingkarannya:

minhaj.7_rsz

Minhaj_7_117_3


Minhaj_7_117_3_crop

إنَّ النبي (ص) لم يُؤاخِ عليا و لا غيره، بل كل ما رُوِيَ في هذا فهو كذبٌ.

“Sesungguhnya Nabi saw. tidak mempersaudarakan Ali tidak juga yang lainnya. Bahkan semua yang diriwayatkan tentang hal itu adalah kobehongan belaka!”

(Minhajus-Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Jilid 7, hal.117) [3]

-Silahkan melihat scan diatas-

Dalam kesempatan keempat ia menambahkan:


Minhaj_7_279_4


Minhaj_7_279_4_crop

إنَّ أحاديثَ المؤاخاة بين المهاجرين بعضهم مع بعض، و الأنصار بعضهم مع بعض، كلها كذبٌ! النبي (ص) لم يُؤاخِ عليا.” .

“Hadis-hadis tentang mempersaudarakan antara sesame kaum muhajrin dan antara sesame kaum Anshar semuanya palsu/kebphongan. Dan Nabi saw. tidak mempersaudarakan antara dirinya dengan Ali.”

(Minhajussunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, jilid 7, hal.279) [4]

-Silahkan melihat scan diatas-

Dalam kesempatan kelima ia juga mengatakan:


Minhaj_7_361_5


Minhaj_7_361_5_Crop

إنَّ أحاديثَ المؤاخاة لعلي كلها موضوعةٌ.

“Sesungguhnya hadis-hadis Muâkhâh untuk Ali semuanya palsu/maudhû’ah.!”

(Minhajussunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, jilid 7, hal. 361) [5]

-Silahkan melihat scan diatas-

Kami berkata:

Dalam kesempatan ini, saya hanya akan memfokuskan pembuktian kebenaran dan keshahihan hadis muâkhâh antara Imam Ali as. dengan Nabi saw.!

Adapun hadis-hadis yang menegaskan bahwa Nabi saw.; bersabda bahwa Ali adalah saudaraku demikian juga dengan penegasan Imam Ali as. sendiri yang mengatakan bahwa “Aku adalah hamba Allah dan saudara rasul-Nya” hadis-hadis itu sangatlah banyak, sulit rasanya menelusurinya di berbagai kitab karya ulama Islam!

Yang kami ingin lakukan sekarang adalah membuktikan keshahihan hadis muâkhâh yang telah dikufuri Ibnu Taymiah dalam berbagai kesempatan dengan tanpa mengindahkan etika sebuah kajian ilmiah dan hanya bermodalkan hawa nafsu!

Bukti Kebenaran Peristiwa Persaudaraaan!

Banyak bukti yang memaksa kita untuk tunduk menerima kenyataan sejarah bahwa Nabi saw. telah mempersaudarakan antara sahabat-sahabat beliau… di antaranya adalah Nabi saw. mempersaudarakan antara Abu Bakar dan Umar… Maka Ali berkata, “Wahai Rasulullah, engkau telah mempersaudarakan antara sahabat-sahabat Anda, sementara engkau tidak mempersaudarakan antara aku dengan seorangpun? Maka Rasulullah saw. bersabda:

أنت أخي في الدنيا و الآخرة.

“Engkau adalah saudaraku di dunia dan di akhirat.”

Hadis di atas dapat Anda rujuk dalam:

A)    Shahih at Turmudzi,5/595.

B)     At Thabaqât,2/60.

C)    Mustadrak,3/16.

D)    Mashâbîh as Sunnah,4/173.

E)     Misykât al Mashâbîh,3/356.

F)     Al Istî’âb,3/1089.

G)    Al Bidâyah wa An Nihâyah,7/371.

H)    Ar Riyâdha an Nadhirah,3/111.

I)       Ash Shawâ’iq al Muhriqah:122.

J)       Târîkh al Khulafâ’:159.

K)    Dll.

Hadis tentang pristiwa itu telah diriwayatkan dari banyak sahabat Nabi saw., di antaranya: (1) Imam Ali as. sendiri. (2) Abdullah ibn Abbas ra., (3) Abu Dzar ra. ,(4) Jabir ibn Abdilah al Anshâri ra. (5) Umar ibn al Khaththab ra., (6) Anas ibn Malik ra., (7) Abdullah ibn Umar ra. (8) Zaid ibn Arqam ra. …

Dalam sebagian jalur riwayatnya disebutkan Nabi saw. menjawab pertanyaan Ali as. dengan;

و الذي بعثني بالحقِّّ، ما أخَّرْتُك إلا لنفسي، و أنت مني بمنزلة هارون من موسى غير أنّه لا نبي بعدي، أنت أخي و وارثِيْ.

“Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, aku tidak mengkahirkanmu melainkan untuk kupersaudarakan dengan diriku. Engkau di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku. Dan engkau adalah saudara dan pewarisku.”

Para Ulama Besar Yang Meriwayatkan Hadis di Atas.

Di antara ulama dan tokoh besar yang meriwayatkan hadis tentang peristiwa Nabi saw. mempersaudarakan Ali dan dirinya adalah: Imam Ahmad dalam kitab Manâqibnya hadis no. 141, Ibnu Asâkir ketika menyebut biodata Imam Ali as. hadis no.148 dan al Muttaqi al Hindi dalam Kanz al Ummâlnya,16/106 dari riwayat Imam Ahmad.

Dan Anda dapat menemukan hadis Nabi saw. mempersaudarakan dirinya dengan Ali as. dalam berbagai kitab sejarah seperti misalnya: Sirah Ibnu Hisyam,2/109, Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hibbân:149, ‘Uyûn al Atsar; Ibnu Sayyidinnâs,1/264, Sirah Halabiyah; Zaini dahl^an,1/320.

Tidak sedikit pula ulama Ahlusunnah yang menghujat Ibnu Taymiah karena sikap menentangnya tersebut, di antaranya adalah Syeikhul Islam al Hafidz Ibnu Hajar al Asqallâni. Setelah menyebutkan berbagai jalur periwayatan peristiwa tersebut dari riwayat al Waqidi, Ibnu Sa’ad, Ibnu Ishaq, Ibnu Abdil Barr, as Suhaili, Ibnu Katsir dll.

Ibnu Hajar menegaskan:

“Dan Ibnu Taymiah telah mengingkari dalam kitab bantahannya atas Ibnu Muthahhar ar Rafidhi hadis muâkhâh antara sesama muhajirin, khususnya antara Nabi saw. dan Ali. Ia (Ibnu Taymiah) berkata, “Sesungguhnya persaudaraan itu ditetapkan untuk saling kasih sayang dan berlembutan dan untuk mengharmoniskan antara jiwa-jiwa di antara mereka. Jadi tidak ada artinya mempersaudarakan antara Nabi saw. dengan siapapun tidak juga persaudaraan antara sesama kaum muhajirin.”

Dan ini (masih kata Ibnu Hajar) adalah sikap menolak nash dengan qiyas dan mengabaikan hikmah muâkhâh. Sebab sebagian muhajirin lebih kuat dari sebagian lainnya dalam harta atau kekeluargaan dan kekuatan, maka Nabi mempersaudarakan antara yang tinggi dengan yang rendah…

Aku (Ibnu Hajar) berkata, “Hadis itu telah dikeluarkan oleh addh Dhiyâ’ dalam kitab Mukhtârahnya (pilihan dari kitab) al Mu’jam  al Kabirnya ath Thabarani. Dan Ibnu Taymiah telah menegaskan bahwa hadis yang terpilih dalam kitab Mukhtârah adalah lebih shahih dan lebih kuat dari hadis kitab Mustadrak… .“[6]

Az zarqâni –pensyarah kitab al Mawâhib al Ladduniyyah- juga menghujat Ibnu taymiah karena menolak hadis-hadis shahih tentangnya.[7]

Kami berkata:

Dari uraian panjang Ibnu Hajar dapat kita saksikan betapa Ibnu Taymiah tidak menghargai kehormatan ilmu dan agama! Ia berani menolak hadis shahih hanya bermodal qiyas dan rekayasa belaka! Selain itu terlihat jelas sekali inkonsisten sikap Ibnu Taymiah, di mana ia membanggakan kualitas hadis-hadis kitab Mukhtârahnya al Dhiyâ’ al Maqdisi yang meyakininya sebagai lebih shahih dan lebih kuat dari hadis-hadis riwayat al Hakim dalam Mustadrak…. Akan tetapi ketika masalahnya terkait dengan keutamaan Imam Ali as. ia tidak segan-segan menolak dan mengkufurinya!

Semua bukti ia abaikan! Semua data akurat ia tolak!

Jadi pembaca dapat menyaksikan betapa kepalsuan Ibnu Taymiah dalam vonis-vonis sesatnya itu!

Mungkin itu sumbangan besar yang ingin ia sumbangkan dalam membela kebenaran? Dan mungkin itu modal utama yang ia bangggakan untuk menghadap Allah kelak di hari pembalasan agar Allah berkenan mengumpulkannya bersama tuan-tuannya; Abu Sufyan, Mua’wiyah, Yazid, Amr ibn al Âsh dkk.

Semoga kita diselamatakna dari kemunafikan. Amîn.

________________________

[1] Minhaj as Sunnah,4/32.

[2] Ibid.5/71.

[3] Ibid.7/117.

[4] Ibid.7/279.

[5] Ibid.7/361.

[6] Fathu al Bâri,7/217.

[7] Syarah Al Mawâhib al Ladduniyyah,1/273.


33 Komentar

  1. pak yeh berkata:

    Hish ! Apa lah nak kisah dengan hadis ! Kan Allah kata cuma Quran ahsanal hadis. Yang lain adalah lahwal hadis.Rujuk AlQuran 31:6 “Ada orang guna lahwal hadis untok sesatkan orang lain dari jalan Allah,tanpa pengetahuan,dan mentertawakan nya (jalan Allah/Islam).”
    Allah berfirman bahawa AlQuran lengkap. Jadi ia tidak memerlukan hadis yang bukan AlQuran/bukan ahsan.
    Jangan lah tukarkan agama Islam/agama Allah menjadi agama hadis/agama manusia,ulama.
    Jangan lah sekutu AlQuran/Allah dengan hadis/manusia. Masok neraka nanti !

    http://warongpakyeh.blogspot.com

  2. santrilirboyo berkata:

    Al hamdulillah ada situs yang amat bagus macem ini, saya salut, saya dukung dan biar semua orang tahu siapasebenarnya Ibnu Taimiyah. Situs ini kalau boleh kapan-kapan akan saya link di situs saya. http://www.santrilirboyo.wordpress.com

    Kami Jawab:

    Syukran ustadz, silahkan demi penyebaran da’wah Islam.

    • Santri Ua Ajengan berkata:

      Bener Kang . . .
      Biasanya kita kita doang yang disalahin tanpa mereka sadari kesalah mereka seperti apa!!!
      jazakallah bizalik

  3. ran pamungkas berkata:

    weh semoga bermanfaat artikel ini

  4. imawan berkata:

    walau bagai manapun dengan kesalahan yang dibuat oleh ibnutaimiah , kita harus tetap mendoakan beliau supaya beliau diampuni oleh allah ,,,,, ya dikirim2 tahlil dan surat yasin biar beliau dapat barokah nya ,, kitakan aswaja bukan orang yang suka mengfonis akan tetapi orang yang lebih suka meluruskan sodara2 kita yang masih salah jalan … dan kita juga suka membagi2 sedekah kepada orang yang masih hidup maupun sudah meninggal kalo yang masih hidup bisa dengan makanan dan uang tapi bagi yang meninggal ya kita kirim pahala ,,,,,, khususon ibnutaimiyah alfatekhah 3 kali

  5. hiroali berkata:

    Assalamu’alaikum,wr.wb

    Salam kenal.
    Syukron atas semua tulisannya. Mudah2an banyak manfaatnya bagi semua

  6. jaenuri berkata:

    saudaraku semuanya ( salafy dan non salafy) , berhatihatilah kalian semuanya , kita semua berada dalam adu domba musuh-musuh islam, masing-masing dari kalian saling menghujat dan menyalahkan , kita semua oran islam satu Tuhan Allah dan satu Rasul Muhammad, janganlah saling menghujat, redakan sejukkan hati kalian dengan dzikir Allah,Allah,Allah, Allah,Allah,Allah,Allah,Allah,Allah, Allah,Allah,Allah,Allah,Allah,Allah, Allah,Allah,Allah,Allah,Allah,Allah, Allah,Allah,Allah,Allah,Allah,Allah, Allah,Allah,Allah,Allah,Allah,Allah, Allah,Allah,Allah,

    • Inotlus berkata:

      Mungkin Tuhan mereka udah beda!!!
      La ilaaha illaalllahny kurang dijiwai.
      Ga usah cari kebenaran sendiri, cari aje kesalahan masing-masing. Ga perlu usil dengan cara ibadah orang lain!! yang penting mereka punya dalil dengan apa yang diyakininya dan ulama yang diikutipun mayoritas pengikutnya.
      terus terang saya pengikut cara NU dalam Tauhid dan Fikih. dan saya senang dengan apa yang selama ini saya lakukan! teman-teman Muhammadiyahpun ga pernah keberatan dangan cara saya walau beda dalam beberapa hal. Saya biarkan mereka dan merekapun udah biasa menunggu saya kalo abis taraweh karena mungkin saya lebih banyak rakaatnya.
      Subhanallah tabarakallah.

  7. fuad berkata:

    alhamdulillah ada orang yg mau membuka/ memberi tau kpd pembaca yg ingin ilmu dg mengungkap masalah ini dan masih banyak masalah lagi yg harus diungkap yg ditimbulkan oleh Syaikh islam (gelar dari mana) Bin Taimiyah yg telah banyak menyesatkan umat dengan pandangan2nya yg kontroversi.

  8. bror berkata:

    semoga Allah melaknat orang2 yg mengadu domba sesama islam Amin………….

  9. uut berkata:

    sebagai pembanding dari tulisan blog ini bisa kunjungi

    http://belasalafy.wordpress.com/

  10. dollahhong berkata:

    males bos kunjungi situs-situs salafieh wahabieh… jarang yang jujur…. kalau komen yang cocok aja yang ditampilkan kalau yang kontra sering tidak ditampilkan apalagi ditanggapi!!! disampin isinya itu-itu aja…. bid’ah syirik dan yang hebat FITNAHNYA KAGAK KETOLONG!!!

  11. Umar Al baweani berkata:

    Baru tahu aku kalo Ibnu Taymiah ternyata tidak jujur.

    Salut dengan pemilik blok yang tidak asal ngomong, tapi disertai bukti scan dari kitab Ibnu Taymiah sendiri… jadi sulit membantahnya..

    Saya mengharapkan penjelasan dari pengikut dan pengagum Ibnu Taimiah.. tapi hanya omelan2 saja yang saya baca dari tanggapan mereka…

    memang sulit rasanya membantah kan sudah di sertai bukti dari buku syaikhul Islam langsung!

    Gimana salafiyyun/wahabiyyun?

  12. abu jufri berkata:

    @dollahhong
    G SALAH PAK??? JARANG YANG JUJUR??? ENTE SYIAH ATAU SUFI??? TAU KAN AJARAN AKIDAH KE 2 AGAMA TERSEBUT???

  13. staner berkata:

    ga jujur ini….

    ternyata NU juga sama nngejelek2in ulama lain, sami mawon lah…lebih parah malah…..

    Ibnu hajar yang membantah Ibnu Taimiah tidak pernah Mencelanya….bahkan tahdzim….. itulah etika dan adab ulama.. kekeliruan itu mesti ada…

    klo mw objektif, coba liat pendapat Ibnu Hajar tetntang Ibnu Taimiyah…..

    sama aja hobi menghujat nih situs, kebetulan aja wahabi/salafi lebih ilmiah jd deh musuh bebuyutan..

  14. Javad Al-Kadzim berkata:

    Ampuun, orang yang memecah belah Agama Islam itu Ibnu Taymiah atau orang yang mengatakan kebohongannya sich?

  15. Ashim Abdullah berkata:

    Ini BLOG SYI’AH. SYI’AH -Laknatullah alaihim ajma’in-. KALO KAMU SYI’AH coba tampilkan komen ini. KALO KAMU bukan SYI’I itu kayaknya gak mungkin… kalo ga ditampilin nih komen… brati Anda pengecut sejati.

  16. pesuluk berkata:

    @ashim Abdullah
    Saya sebagai pembaca sama sekali tidak simpatik dengan komentar anda. komentar anda tidak memberi pengaruh apapun selain membuktikan bahwa anda tidak tahu adab, dangkal pikiran serta dalamnya kejahilan yang anda alami. Dan saya tidak heran karena ulama yang anda agungkan ternyata juga demikian.

    Kalau memang Anda seorang yang berilmu dan beragama, maka tampilkan komentar anda dengan akhlak yang baik disertai hujjah-hujjah yang bermutu untuk membantah apa yang diapaparkan di sini.

    Coba tampilkan komentar anda yang penuh dengan ilmu dan akhlak, itu kalau anda mampu..!!

    Tapi saya ragu pribadi tengik seperti anda mampu melakukannya.

  17. pencari kebenaran berkata:

    propaganda kaum syi’ah

    hanya kepada Allah aku berlindung

  18. pesuluk berkata:

    @pencari kebenaran
    ketika kebenaran itu muncul, anda bilang propaganda syi’ah. Emang ibn Taimiyah ulama syi’ah? terus yang bilang ibn Taimiyah sesat ulama syi’ah? Bukan coy.. Ibn Taimiyah dinyatakan sesat oleh ulama-ulama besar suni diantaranya Ibn Hajar. Layaknya anda disebut pencari kesesatan bukan pencari kebenaran.

    Saya tidak habis pikir, kebenaran yang anda maksud itu apa? hehehe….. telah jelas dengan sejelas-jelasnya disertai bukti-bukti yang cukup kalau ibn taimiyah telah berdusta!!

    Sederhana, kalau anda tidak setuju. Buktikan bahwa Ibn Taimiyah Tidak Berdusta….. maka saya sebagai pembaca pun tentu akan sependapat dengan saudara. Tidak peduli anda siapa. Saya hanya akan menilai apa yang anda sampaikan. Silahkan…

  19. pete berkata:

    komennye orang2 SALAFY kaga MUTU, kaga ILMYAH…katenye orang berILMU, tapi ga bise debat ILMYAH, cuma bise NGUTUK.ni buktinye SALAFYYIN “kamatsalil himaari yahmilu asfaaroo”, QS alJum’ah, juz 28. SALAFYIN/WAHABYIN=KELEDAY-DAY-DAY.

  20. pencari kebenaran berkata:

    @pete :

    naahh!!! elu sendiri bknnya bisanya cuma ngatain doank :D… hahahahah org ga ber ILMU yg kaya elu ini 😀 … JAHIL (BODOH)

  21. Ki Sentot Adidaya berkata:

    Kebencian anda terhadap Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah tidak menyurutkan kepopuleran dan kemashuran beliau. Anda boleh saja menghujat beliau, tetapi apa sumbangan anda terhadap dunia Islam. Beliau dengan Minhaj Asunnah-nya adalah bermaksud membendung bid’ah yang dilakukan oleh sebagian muslim, terutama paham syiah yang terlalu memuji-muji Sayyidina Ali RA sehingga melebihi pujian kepada Allah SWT dan Rosulnya. Apakah yang beliau lakukan ini salah??. Berhentilah menyesatkan ummat wahai syiah rapidhah..!!!!

    • michael berkata:

      Dari mana ki ente dapet ilmu yg ngatain bahwa syiah memuji Ali ra melebihi pujiannya kpd Allah swt dan rosulnya saw. Tolong hadirkan buktinya. setahu ana syiah masih menyembah Allah dan mengakui Muhammad saw sbg rosulNya, dan mereka hanya mendudukkan Ali ra sebagai washi rosul saw tidak lebih dari itu.

  22. Asep berkata:

    Alangkah baiknya kalau kita bisa memposisikan orang lain pada posisi yang sebenarnya.
    Mendingan cermin itu pakai aja sendiri jangan dipakaikan ama orang lain.
    Tidak pantas bagi seseorang menganggap ” Saya lebih baik dari orang lain ” .
    Siapa sih lo dibanding Ibnu Taimiyah ? Bukan bahasa orang yang berilmu kalau cara mengkritik seperti bahasa yang lo pakai .

  23. m. arief berkata:

    ya allah… bukan kah perselisihan itu hal yang biasa trjadi bahkan dikalangan shahabat,,, harus kita disni (sya yakin smua orang islam) g perlu saling menghujat n menjatuhkan… apa tho untg y??? ap kita hendak menyulut perpecahan d kalangan umat islam sendiri??? membuat syetan tertawa puas dgn berhasil y updaya y (dari dalam umat islam sendiri) … ciptakan kedamain wong ya tuhan kita semua hanya allah, rosul kita nabi Muhammad SAW, kitab qta juga al-quran…

    pol y ad beda klo qta gak stuju blehlah qta mengingatkan, mengoreksi tanpa hrus mnjtuhakan siapapun…bukankah itu yang beliau Rosululloh ajarkan???…
    وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا…

  24. wahyu0711 berkata:

    NAHDATUL ULAMA………..

    makanlah tuh kuburan

  25. Salsabil berkata:

    semua bukti otentik sudah ada,dan fakta ta terbntahkan, untuk itu luangkan waktu tuk merenung ,jka perlu sholat hajat mohon kpd Allah ,agr di beri petunjuk terbaik ,jgn lupa para syetan selalu memanas-manasi hati sesama muslim untuk saling hujat.hanay kepada Allah kita berlindung
    by salsabil

  26. ahmad syafi'i berkata:

    lana a’maluna wa lakum a’malukum.

    wahai saudaraku muslim, mari bersatu ke jalan ALLAH.
    tak ada perbedaan di antara kita. ALLAH lah yang tahu mana yang benar dan mana yang salah.
    semoga ALLAH mengampuni kita

  27. yaser berkata:

    saya rasa pemilik blog ini
    adalah rafidhi tulen
    dan perlu di ketahui anda tidak sebandingdengan ibnu taimiah
    baik dalam adab, ilmu dan ibadah

  28. al supy berkata:

    ya sudah anda benar.
    kami salafy slah, tapi mari kita ramaikan masjid, jangan jadikan dunia alasan untuk tidak meramaikan masjid.
    jangan jadikan hujan, membuat kalian takut ke masjid.
    mari kita berjama’ah, kan aswaja.
    hujan api pun kita tetap harus ke masjid.

Tinggalkan komentar

Negara Tamu